Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"DPR Jangan Terlalu Mudah Mengobral Rancangan Undang-Undang"

Kompas.com - 31/03/2016, 08:21 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan, Ronald Rofiandri sependapat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyindir "hobi" Dewan Perwakilan Rakyat membuat Undang-Undang.

"Menurut pengamatan saya sepanjang tahun 2015-2016, RUU yang diusulkan berasal dari DPR," ujar Ronald saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/3/2016) malam.

Menurut catatan Ronald, ada lebih dari 20 RUU yang telah diusulkan oleh DPR. Sedangkan pemerintah mengusulkan paling banyak 15 RUU dalam daftar prioritas program legislasi nasional.

Sikap pemerintah dinilai konsisten dengan komitmen Nawa Cita dalam hal efektivitas penyelenggaraan birokrasi pemerintahan dengan 

Lebih lanjut Ronald mengatakan, tidak sedikit RUU yang diusulkan oleh DPR merupakan duplikasi dan tumpang tindih dengan peraturan perundang-undangan lainnya.

Contohnya, dalam daftar prolegnas 2015-2019 terdapat RUU tentang kebidanan dan keperawatan.

"DPR mengusulkan RUU keperawatan dan kebidanan, sementara itu pemerintah telah mensahkan UU Tenaga Kesehatan tahun 2014," ujar Ronald.

"Umumnya materi dalam kedua RUU tersebut sudah tercantum dalam UU Tenaga Kesehatan," ungkapnya.

Ia pun menegaskan, seharusnya Pemerintah dan DPR menyepakati lebih dulu mengenai RUU mana yang harus menjadi prioritas untuk diselesaikan.

Ini diperlukan agar kualitas UU yang dihasilkan sesuai dengan arah pembangunan yang dikehendaki.

Kuncinya, kata Ronald, berangkat dari politik legislasi nasional untuk menentukan RUU apa yang mendesak untuk dibahas, materi apa saja perlu diatur dalam UU, dan siapa yang akan membahas RUU tersebut.

"DPR jangan terlalu mudah mengobral Rancangan Undang-Undang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com