Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Peraga Meledak Saat Acara Sosialisasi Satpam di Kendari, Ini Penjelasan Polri

Kompas.com - 30/03/2016, 18:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto angkat bicara soal ledakan granat di Universitas Haluoleo, Kendari. Menurut dia, biasanya Brimob menggunakan alat peraga simulasi untuk memperkenalkan bahan peledak.

Namun, dua instruktur dari Polda Sulawesi Tenggara menggunakan alat peraga yang aktif dan tidak aktit saat memberikan sosialisasi kepada petugas keamanan kampus.

"Teman-teman Brimob di Sultra memberikan contoh untuk pembeda, antara barang asli dan tiruan. Inilah yang jadi bahan pertimbangan dari teman-teman di sana untuk menampilkan granat asli," ujar Agus di kantornya, Rabu (30/3/2016).

Agus memastikan bahwa dua instruktur yang menjadi korban dalam ledakan itu merupakan tenaga profesional. Mereka terlatih dalam hal penjinakan bahan peledak. Sehingga yang terjadi kemarin, sebut Agus, merupakan kecelakaan.

"Yang jadi pertanyaan kan kenapa profesional lalu meledak? Itu kecelakaan, siapa sih yang ingin musibah. Tidak ada," kata Agus.

(Baca: Kronologi Ledakan Granat di Kampus UHO yang Menewaskan 4 Orang )

Saat ini, Divisi Profesi dan Pengamanan Polri serta Brimob masih melakukan pendalaman atas ledakan tersebut.

Ledakan terjadi saat dua instruktur tengah memperkenalkan bahan peledak kepada petugas keamanan di Universitas Haluoleo. Agus mengatakan, pengenalan bahan peledak dilakukan supaya petugas keamanan mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan.

"Jadi kalau ketemu barang seperti itu, tidak perlu panik. Bagaimana tindakan jika ditemukan benda mencurigakan yang diduga bahan peledak," kata Agus.

Sebanyak empat orang tewas akibat ledakan granat di gedung workshop Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara.

(Baca: Brigadir Haidar Sengaja Peluk Granat Sebelum Meledak...)

Satu di antaranya merupakan anggota brimob Polda Sultra yang menjadi instruktur pelatihan petugas keamanan.

Para korban meninggal dunia yaitu tiga satpam bernama Kaharudin, Jufriady, dan Supriyadi. Sementara anggota Brimob Polda Sultra yang meninggal bernama Brigadir Khaidir.

Kejadian ini juga mengakibatkan delapan orang lainnya luka-luka. Salah satu di antaranya anggota Brimob Polda Sultra yang juga merupakan instruktur.

Kompas TV Lokasi Ledakan Granat di Haluoleo Ditutup
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jaksa Agung Terbitkan Edaran Larang Jajarannya Main Judi 'Online'

Jaksa Agung Terbitkan Edaran Larang Jajarannya Main Judi "Online"

Nasional
Kejagung Ajukan Banding Vonis Achsanul Qosasi di Kasus Korupsi BTS

Kejagung Ajukan Banding Vonis Achsanul Qosasi di Kasus Korupsi BTS

Nasional
Anies Ingin Bertemu Prabowo Sebelum Pilkada 2024, Demokrat: Kita Harus Sambut Baik

Anies Ingin Bertemu Prabowo Sebelum Pilkada 2024, Demokrat: Kita Harus Sambut Baik

Nasional
Demokrat Anggap Ridwan Kamil Cocok Masuk Jakarta, Ungkit Jokowi dari Solo

Demokrat Anggap Ridwan Kamil Cocok Masuk Jakarta, Ungkit Jokowi dari Solo

Nasional
Sekjen PKS Sebut Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Maju Pilkada Jakarta

Sekjen PKS Sebut Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Maju Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Nilai Pintu Koalisi Masih Terbuka Meski PKS Usung Anies-Sohibul di Jakarta

PDI-P Nilai Pintu Koalisi Masih Terbuka Meski PKS Usung Anies-Sohibul di Jakarta

Nasional
Tinjau RSUD di Barito Timur, Jokowi Soroti Kurangnya Dokter Spesialis

Tinjau RSUD di Barito Timur, Jokowi Soroti Kurangnya Dokter Spesialis

Nasional
PDN Kena 'Ransomware', Pemerintah Dianggap Tak Mau Belajar

PDN Kena "Ransomware", Pemerintah Dianggap Tak Mau Belajar

Nasional
Jokowi Persilakan KPK Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden

Jokowi Persilakan KPK Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden

Nasional
PKS Klaim Tolak Tawaran Kursi Bacawagub DKI dari KIM, Pilih Usung Anies-Sohibul

PKS Klaim Tolak Tawaran Kursi Bacawagub DKI dari KIM, Pilih Usung Anies-Sohibul

Nasional
Penangkapan 103 WNA Terkait Kejahatan Siber Berawal dari Imigrasi Awasi Sebuah Vila di Bali

Penangkapan 103 WNA Terkait Kejahatan Siber Berawal dari Imigrasi Awasi Sebuah Vila di Bali

Nasional
Rumah Pensiun Jokowi Mulai Dibangun, Kemensetneg: Presiden Sendiri yang Memilih Lokasi

Rumah Pensiun Jokowi Mulai Dibangun, Kemensetneg: Presiden Sendiri yang Memilih Lokasi

Nasional
Serangan Siber PDN Dinilai Semakin Menggerus Kepercayaan Publik

Serangan Siber PDN Dinilai Semakin Menggerus Kepercayaan Publik

Nasional
Publik Dirugikan 'Ransomware' PDN Bisa Tuntut Perdata Pemerintah

Publik Dirugikan "Ransomware" PDN Bisa Tuntut Perdata Pemerintah

Nasional
KPK Tetapkan 9 Tersangka Korupsi Proyek Pengerukan Alur Pelayaran di 4 Pelabuhan

KPK Tetapkan 9 Tersangka Korupsi Proyek Pengerukan Alur Pelayaran di 4 Pelabuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com