Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Ledakan Granat di Universitas Haluoleo Kendari, Polri Kirim Propam

Kompas.com - 29/03/2016, 19:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian untuk meneliti ledakan granat di Universitas Haluoleo Kendari.

Granat tersebut meledak saat tengah dilakukan pendidikan kepada sejumlah satpam di kampus itu.

"Ini sedang diteliti, anggota Propam sedang ke sana," ujar Badrodin saat dihubungi, Selasa (29/3/2016).

Badrodin pun belum mengetahui perkembangan kejadian tersebut. Diketahui, granat yang digunakan dalam pendidikan itu merupakan granat aktif.

Menurut Badrodin, perkenalan senjata aktif untuk pendidikan diperbolehkan.

"Kalau tidak aktif, granatnya palsu terus gimana? Namanya pengenalan, ya tidak kenal dong (kalau tidak aktif)," kata Badrodin.

Pilihan senjata yang digunakan memang ada yang aktif dan tidak aktif. Namun, kata Badrodin, untuk pengamanan, biasanya diperkenalkan langsung dengan senjata aktif.

"Sekarang kan ada senjata yang aktif ada yang tidak. Ada soft gun. Kalau seperti itu kalau tidak diperkenalkan bagaimana?" kata Badrodin.

Sebanyak empat orang tewas akibat ledakan granat di gedung workshop Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara.

(Baca: Granat Meledak Saat Pelatihan Satpam di Kendari, Empat Tewas)

Satu di antaranya merupakan anggota brimob Polda Sultra yang menjadi instruktur pelatihan petugas keamanan.

Para korban meninggal dunia yaitu tiga satpam bernama Kaharudin, Jufriady, dan Supriyadi. Sementara anggota Brimob Polda Sultra yang meninggal bernama Brigadir Khaidir.

Kejadian ini juga mengakibatkan delapan orang lainnya luka-luka. Salah satu di antaranya anggota Brimob Polda Sultra yang juga merupakan instruktur.

Ledakan terjadi siang ini sekitar pukul 15.30 WITA. Saat itu tengah berlangsung pendidikan dasar untuk satpam.

Belasan peserta diperkenalkan dengan berbagai macam alat peledak, salah satunya granat. Namun, tiba-tiba, granat yang dipegang Khaidir meledak.

Saat ini, para korban berada di rumah sakit Abunawas Kendari. Selanjutnya, korban akan dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com