JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, merasa ada pihak yang ingin mengadu domba antara dirinya dan Presiden Joko Widodo.
SBY berharap, Jokowi terus bekerja dan tidak terpengaruh provokasi tersebut.
"Pak Jokowi, teruslah emban amanah & bekerja hingga tahun 2019. Jangan mau kita diprovokasi & diadu domba. Semoga sukses," tulis SBY dalam akun Twitternya, @SBYudhoyono.
Pak Jokowi, teruslah emban amanah & bekerja hingga tahun 2019. Jangan mau kita diprovokasi & diadu domba. Semoga sukses. *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) March 21, 2016
Hal itu disampaikan SBY dalam menyikapi berbagai pemberitaan pascalangkah Jokowi meninjau proyek pusat olahraga Hambalang, Jawa Barat. (Baca: SBY Vs Jokowi, Pantun Kritik "Dibalas" Hambalang...)
Kunjungan tersebut dikaitkan dengan pernyataan SBY yang mengkritik pembangunan infrastruktur selama era Jokowi-Jusuf Kalla.
Dalam rangkaian bertajuk "Tour de Java", tepatnya di Pati, Rabu (16/3/2016), SBY mengungkapkan bahwa pemerintah sebaiknya tidak menguras anggaran di sektor infrastruktur.
Dalam tweet lain, SBY menganggap sejumlah pihak tak senang dengan "SBY Tour de Java". SBY mengutip pernyataan bahwa safari tersebut dihancurkan dengan kedatangan Jokowi ke Hambalang.
Menohok, Meme SBY Tour De Java Vs Jokowi Blusukan di Hambalang https://t.co/sug8FpTVv2 pic.twitter.com/TARinWJlRg
— widi alfatiya (@widialfatiya) March 21, 2016
SBY mengatakan, terhentinya pembangunan proyek Hambalang, yang disebut Jokowi mangkrak, sangat jelas alasannya dan bisa dipertanggungjawabkan. (Baca: Istana: Presiden Jokowi ke Hambalang Bukan untuk Balas SBY)
"Menpora Roy Suryo (waktu itu) berencana melanjutkan pembangunan Hambalang, tetapi anggaran "ditahan" DPR & KPK tak izinkan," tulis SBY.
"Jika ada yg bilang Pak Jokowi hancurkan Tour de Java SBY, saya tak percaya. Mengapa saya bertemu kader & rakyat mau dihancurkan?" tulis SBY.
Jika ada yg bilang Pak Jokowi hancurkan Tour de Java SBY, saya tak percaya. Mengapa saya bertemu kader & rakyat mau dihancurkan? *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) March 21, 2016
SBY mengatakan, aspirasi rakyat, seperti yang muncul dalam "Tour de Java", bukan untuk dihancurkan, melainkan harus didengar.
"Bukankah pemimpin mesti mendengar?" tanya SBY.