Bahwa kemudian kabar pencalonan Ani Yudhoyono dikoreksi, sebenarnya tidak ada hukum yang dilanggar bila pencalonan itu benar adanya. Di banyak negara demokratis lain, juga terjadi pengalihan tampuk kekuasaan dari ayah ke anak melalui pemilu.
Tidak ada larangan yang menyebut bahwa keluarga, kerabat, anak, suami, atau istri mantan presiden dilarang mencalonkan diri. Contohnya sudah banyak.
Di AS ada klan Kennedy, ada juga George Bush senior dan junior yang pernah jadi presiden. Di Filipina ada keluarga Aquino. Bahkan di Indonesia sendiri ada keluarga Soekarno yang bapak dan anaknya pernah memimpin negara.
Namun sampel yang paling mendekati kasus Ani Yudhoyono barangkali sepak terjang Hillary Clinton menjadi calon presiden AS setelah suaminya Bill Clinton mengakhiri jabatan selama dua periode. Dua-duanya pernah menjadi ibu negara selama dua periode, dari partai dengan nama sama, dan dari negara yang akan menghadapi pemilu.
Terkait Hillary, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, bahkan membandingkan Ani Yudhoyono dengan Menteri Luar Negeri AS di pemerintahan Presiden Obama itu.
"Bahkan Ibu Ani bisa lebih hebat dari Hillary Clinton," ujarnya.
Menurut Nurhayati, Ani memiliki peluang yang besar untuk memenangkan pemilu presiden 2019. Dia meyakini pengalaman Ani selama sepuluh tahun mendampingi suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono –seperti halnya Hillary mendampingi Bill Clinton--bisa menjadi modal besar.
Meski demikian, harus diingat bahwa jabatan presiden membutuhkan kecakapan lebih besar daripada sekedar mendampingi presiden sebelumnya. Jabatan ini bukan seperti jabatan ketua RT –seperti saya--yang urusannya relatif remeh temeh.
Kecakapan atau kapabilitas itu biasanya ditelusuri saat seseorang mencalonkan diri sebagai kandidat dalam pemilu. Apa yang sudah dia lakukan menjadi nilai yang bisa mengangkat, atau sebaliknya menjatuhkannya.
Soal Hillary, banyak kalangan terpesona oleh rekam jejaknya. Dia tidak hanya dikenal sebagai mantan ibu negara, namun memiliki prestasi sendiri.
Hillary Diane Rodham Clinton yang lulus dari Sekolah Hukum Yale pernah menjadi first lady saat Bill Clinton menjadi gubernur Arkansas sebelum menjadi ibu negara. Ia juga terpilih menjadi Senator New York pada tahun 2000.
Setelah bergabung dengan Partai Demokrat, Hillary mengikuti Pemilu Presiden AS tahun 2008, namun dikalahkan Barack Obama. Obama yang kemudian menjadi Presiden AS melantik Hillary sebagai Menteri Luar Negeri AS ke-67.
Dengan rekam jejak seperti itu, Hillary maju lagi sebagai calon presiden AS tahun ini. Popularitas Hillary yang tinggi sebagai kandidat presiden menunjukkan hal itu, walau entah dia bakal terpilih menjadi presiden atau tidak.
Adapun Ani Yudhoyono juga disebut memberi kontribusi besar pada pemerintahan SBY. Mantan politisi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika bahkan menyebutkan Ani memiliki andil besar dalam keputusan-keputusan SBY.
"Dulu kan boleh dikatakan secara politis Ibu Ani is the real president. Nanti akan bisa jadi presiden real. Maknailah secara politik," kata Pasek.