Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnubrata
Assistant Managing Editor Kompas.com.

Wartawan, penggemar olahraga, penyuka seni dan kebudayaan, pecinta keluarga

Hillary Clinton, Ani Yudhoyono dan Jalan Menjadi Pemimpin

Kompas.com - 17/03/2016, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Bahwa kemudian kabar pencalonan Ani Yudhoyono dikoreksi, sebenarnya tidak ada hukum yang dilanggar bila pencalonan itu benar adanya. Di banyak negara demokratis lain, juga terjadi pengalihan tampuk kekuasaan dari ayah ke anak melalui pemilu.

Tidak ada larangan yang menyebut bahwa keluarga, kerabat, anak, suami, atau istri mantan presiden dilarang mencalonkan diri. Contohnya sudah banyak.

Di AS ada klan Kennedy, ada juga George Bush senior dan junior yang pernah jadi presiden. Di Filipina ada keluarga Aquino. Bahkan di Indonesia sendiri ada keluarga Soekarno yang bapak dan anaknya pernah memimpin negara.

Namun sampel yang paling mendekati kasus Ani Yudhoyono barangkali sepak terjang Hillary Clinton menjadi calon presiden AS setelah suaminya Bill Clinton mengakhiri jabatan selama dua periode. Dua-duanya pernah menjadi ibu negara selama dua periode, dari partai dengan nama sama, dan dari negara yang akan menghadapi pemilu.

Terkait Hillary, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, bahkan membandingkan Ani Yudhoyono dengan Menteri Luar Negeri AS di pemerintahan Presiden Obama itu.

"Bahkan Ibu Ani bisa lebih hebat dari Hillary Clinton," ujarnya.

Menurut Nurhayati, Ani memiliki peluang yang besar untuk memenangkan pemilu presiden 2019. Dia meyakini pengalaman Ani selama sepuluh tahun mendampingi suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono –seperti halnya Hillary mendampingi Bill Clinton--bisa menjadi modal besar.

Meski demikian, harus diingat bahwa jabatan presiden membutuhkan kecakapan lebih besar daripada sekedar mendampingi presiden sebelumnya. Jabatan ini bukan seperti jabatan ketua RT –seperti saya--yang urusannya relatif remeh temeh.

Kecakapan atau kapabilitas itu biasanya ditelusuri saat seseorang mencalonkan diri sebagai kandidat dalam pemilu. Apa yang sudah dia lakukan menjadi nilai yang bisa mengangkat, atau sebaliknya menjatuhkannya.

Soal Hillary, banyak kalangan terpesona oleh rekam jejaknya. Dia tidak hanya dikenal sebagai mantan ibu negara, namun memiliki prestasi sendiri.

Hillary Diane Rodham Clinton yang lulus dari Sekolah Hukum Yale pernah menjadi first lady saat Bill Clinton menjadi gubernur Arkansas sebelum menjadi ibu negara. Ia juga terpilih menjadi Senator New York pada tahun 2000.

Setelah bergabung dengan Partai Demokrat, Hillary mengikuti Pemilu Presiden AS tahun 2008, namun dikalahkan Barack Obama.  Obama yang kemudian menjadi Presiden AS melantik Hillary sebagai Menteri Luar Negeri AS ke-67.

Dengan rekam jejak seperti itu, Hillary maju lagi sebagai calon presiden AS tahun ini. Popularitas Hillary yang tinggi sebagai kandidat presiden menunjukkan hal itu, walau entah dia bakal terpilih menjadi presiden atau tidak.

Adapun Ani Yudhoyono juga disebut memberi kontribusi besar pada pemerintahan SBY. Mantan politisi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika bahkan menyebutkan Ani memiliki andil besar dalam keputusan-keputusan SBY.

"Dulu kan boleh dikatakan secara politis Ibu Ani is the real president. Nanti akan bisa jadi presiden real. Maknailah secara politik," kata Pasek.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com