Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Menegangkan TKI yang Diselamatkan dari Ibu Kota ISIS

Kompas.com - 16/03/2016, 17:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus telah berhasil mengevakuasi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Sri Rahayu Binti Masdin Nur asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dari "ibukota" ISIS di Raqqah ke shelter KBRI Damaskus.

Berdasarkan siaran pers KBRI Damaskus yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (16/3/2016), sejak menerima informasi tentang keberadaan Sri Rahayu pada Juni 2015, KBRI Damaskus selalu mencari cara agar bisa mengevakuasi Sri Rahayu dari Raqqah.

Pemerintah Suriah telah kehilangan kontrol terhadap Kota Raqqah sejak lama, sedangkan akses dari dan ke Raqqah ditutup ketat oleh ISIS.

Melalui pengacara retainer KBRI Damaskus di Aleppo, Muhammad Akra, KBRI Damaskus menekan terus-menerus agen tenaga kerja yang mengirim Sri Rahayu ke Raqqah agar bertanggung jawab.

Agen tenaga kerja tersebut selalu beralasan bahwa mustahil mengeluarkan Sri Rahayu dari Raqqah.

Sejak konflik di Suriah meletus, Raqqah merupakan medan pertempuran paling parah sekaligus medan perang paling berat antara Tentara Pemerintah Suriah, pemberontak Free Syrian Army, dan ISIS.

Sejak akhir 2013, ISIS berhasil merebut Kota Raqqah dari pemberontak Free Syrian Army dan menjadikannya sebagai "ibukota".

Setelah menyusun rencana bersama, dipilihlah seorang pegawai agen tenaga kerja yang mengenal wilayah medan pegunungan Aleppo-Raqqah untuk menjemput Sri Rahayu.

Setelah mencermati waktu yang tepat dan rencana matang disusun, Sri Rahayu dievakuasi melalui perjalanan darat Raqqah-Aleppo dari gunung ke gunung secara klandestin siang dan malam selama 6 hari.

Untuk mengelabui tentara ISIS, Sri Rahayu dan pegawai agen Sana mengaku sebagai suami istri.

Sri Rahayu berhasil dibawa ke Kantor Konsuler cabang Aleppo pada Januari 2016. Setelah semua hak dan urusan selesai diperjuangkan di Aleppo, Sri Rahayu diantarkan ke shelter Damaskus pada 12 Maret 2016 untuk dipulangkan ke Indonesia pada kesempatan pertama.

Duta Besar RI Damaskus, Djoko Harjanto, menyampaikan bahwa keberhasilan Tim Konsuler KBRI Damaskus dalam menyelamatkan Sri Rahayu patut diapresiasi.

Selain itu, perlindungan WNI di wilayah konflik dapat terlaksana berkat hubungan yang terjalin baik, terus dibina, ditunjang oleh jejaring yang kuat.

"Tanpa jejaring yang kuat antara KBRI Damaskus, pemerintah Suriah, dan tokoh masyarakat, mustahil dapat mengemban misi utama perlindungan WNI di tengah gejolak konflik Suriah ini," ujar Dubes Djoko.

Ditambahkan oleh Pejabat Fungsi Konsuler merangkap Penerangan Sosbud KBRI Damaskus, AM. Sidqi, bahwa penyelamatan TKI dari wilayah konflik bukan pertama kali dilakukan oleh Tim Konsuler KBRI Damaskus.

"Pada Januari 2016, KBRI Damaskus juga berhasil menyelamatkan seorang TKW asal Subang bernama Casih bt Waan dari kepungan ISIS di Deir Ezzor yang dievakuasi menggunakan helikopter tentara Suriah," tutur Sidqi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com