Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Sel Isolasi Labora Sitorus di LP Cipinang

Kompas.com - 15/03/2016, 06:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Narapidana kasus pencucian uang Labora Sitorus kini menempati sel isolasi khusus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang setelah sempat buron beberapa hari.

Sebagai penghuni lokasi khusus di LP Cipinang, tidak semua orang bisa mengunjungi Labora Sitorus di selnya. Meski begitu, Kompas TV berhasil masuk dan melihat kondisi sel isolasi tempat Labora Sitorus ditahan.

Situasi sel isolasi Labora Sitorus itu diperlihatkan dalam acara "Aiman" yang disiarkan Kompas TV, Senin (14/3/2016) malam.

Dalam tayangan itu, terlihat sejumlah sel isolasi, selain yang ditempati Labora Sitorus.

KOMPAS TV/"Aiman" Sel isolasi Labora Sitorus di LP Cipinang, seperti ditayangkan dalam program "Aiman" di Kompas TV, Senin (14/3/2016) malam.
Menurut Kepala Kesatuan Pengamanan LP Cipinang, Unggul Widyo Saputro, ada 12 sel isolasi di LP Cipinang. Adapun, Labora ditempatkan di sel isolasi bernomor A109.

Tiap sel isolasi berukuran sekitar 1x4 meter. Dalam tayangan, terlihat di dalam sel itu hanya terdiri dari sebuah kasur dan meja kecil. Di dalam sel juga dilengkapi dengan kamar mandi.

Menurut Unggul, semua tahanan di sel isolasi hanya diperbolehkan menerima tamu tertentu.

"Hanya keluarga, yaitu istri, dan lawyer-nya," tutur Unggul.

Namun, ukuran sel isolasi di LP Cipinang terbilang luas ketimbang sel khusus lain, yaitu sel setrap. Sel itu memang dibuat khusus untuk tahanan yang dihukum karena melakukan kesalahan fatal, seperti berkelahi.

KOMPAS TV/"Aiman" Sel isolasi Labora Sitorus di LP Cipinang, seperti ditayangkan dalam program "Aiman" di Kompas TV, Senin (14/3/2016) malam.
"Ukuran sel setrap 1x3 meter, bisa juga ditempatkan 3-4 orang kalau memang yang dihukum sebanyak itu dan tidak boleh dikunjungi siapapun " ujar Unggul, menjelaskan soal sel setrap.

Sebelumnya, Dirjen Pemasyarakatan (PAS) I Wayan Gusmintha Dusak menyatakan, hal tersebut dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Misalnya seperti bunuh diri," ujar Dusak saat ditemui di LP Cipinang, Senin (7/3/2016).

(Baca: Labora Sitorus Ditempatkan di Sel Isolasi Khusus)

Labora Sitorus menyerahkan diri ke kepolisian di Sorong, Papua, Senin (7/3/2016) dini hari.

Dia melarikan diri dari kediamannya saat hendak dijemput oleh petugas dari Direktorat Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM.

(Baca: Sempat Kabur, Labora Sitorus Menyerahkan Diri ke Polisi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com