JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato mendukung Nurdin Halid sebagai Ketua Pengarah atau steering committee Musyawarah Nasional Golkar. Airlangga tidak melihat ada masalah atau hambatan bagi Nurdin untuk menjadi Ketua SC.
"Kami dukung Pak Nurdin sebagai Ketua SC. Itu sesuai kesepakatan Pak Aburizal dengan Pak Agung Laksono," kata Ketua Tim Sukses Airlangga Hartarto, Melchias Marcus Mekeng saat dihubungi, Senin (14/3/2016).
Ia menjelaskan, Aburizal dengan Agung beberapa waktu lalu memutuskan bahwa panitia Munas memakai sistem silang antara kubu hasil Munas Bali dengan kubu hasil Munas Ancol. Berdasarkan kesepakatan itu, Ketua Penyelenggara Munas adalah Theo L Sambuaga.
Adapun Nurdin (kubu Bali) dipilih sebagai Ketua SC didampingi Agun Gunanjar (kubu Ancol) sebagai Wakil. (baca: Yorrys: Golkar Butuh Ketum yang Tak Rangkap Jabatan)
Sementara untuk Ketua Pelaksana atau Organizing Committee dipimpin Zainuddin Amali (kubu Ancol) dan wakilnya Erwin Aksa (kubu Bali).
"Demikian pun untuk jabatan lainnya," ujar Mekeng.
Menurut dia, kubu Airlangga patuh pada kesepakatan yang ada. Kesepakatan itu sudah menjadi jalan tengah atas konflik yang terjadi lebih dari satu tahun terakhir. (baca: Bamsoet: Jelang Munas, Banyak Caketum Jadi "Playboy")
Mekeng meyakini, Nurdin tidak akan membuat skenario sehingga Munas berjalan tidak demokratis.
Mekeng mengatakan, panitia Munas tidak hanya Nurdin seorang diri, tetapi melibatkan banyak orang. Apalagi, panitia sudah menggunakan sistem silang.
Dengan model itu, kubu Airlangga yakin Nurdin tidak bisa buat skenario dan intimidasi seperti pada Munas Bali.
"Munas nanti adalah koreksi dari Munas sebelumnya yang dipersoalkan. Kami yakin Pak Nurdin tidak mau dipersoalkan lagi. Maka kami dukung beliau sebagai Ketua SC," tegas Mekeng.
Sebelumnya, penunjukan Nurdin sebagai Ketua SC sempat diperdebatkan oleh sejumlah calon yang akan bertarung di Munas.
Timses calon ketua umum Partai Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, menuding Nurdin adalah tim sukses dari Idrus Marham sehingga tidak pas untuk menjadi penyelenggara Munas. (baca: Nurdin Halid Bantah Jadi Tim Sukses Calon Ketum Golkar)
Munas Golkar awalnya akan diselenggarakan di bawah kepengurusan hasil Munas Riau 2009, yang sudah mendapatkan perpanjangan dari Kementerian Hukum dan HAM.
Namun, menyusul putusan Mahkamah Agung yang memenangkan Munas Bali, maka Munas juga akan diselenggarakan dibawah kepengurusan Munas Bali. Namun, penyelenggaranya tetap merangkul kubu Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.