Dalam proses pengajuan konsep itu, Kaesang dan Gibran mengaku takut ditanya soal hal-hal yang serius, seperti politik.
Keduanya mengaku, benar-benar tidak pernah berbicara politik dengan sang ayah.
"Saya yakinkan ke mereka bahwa angle acara ini bukan hal yang serius. Hanya keseharian keluarga presiden itu saja," ujar Najwa.
Acara itu direkam pada tanggal 8 Februari 2016. Proses perekaman juga berjalan lancar.
"Ada Paspampres. Tapi enggak ribet sama sekali. Malah yang ribet itu harus bagiin ratusan pieces Markobar ke para penonton daripada urusan protokolnya," ujar Najwa.
Untuk acara itu, Mata Najwa membeli 60 kotak Markobar untuk dibagikan kepada penonton di studio.
Najwa mengaku baru mengenal sosok Kaesang dan Gibran. Menurut dia, kedua kakak beradik itu sosok yang sederhana dan apa adanya.
"Apa adanya dan sangat sederhana. Itu kesan yang saya tangkap dari mereka berdua," ujar Najwa.
Episode yang menampilkan Kaesang dan Gibran, menurut Najwa, mendapatkan respons positif dari publik.
"Dari siang saja, sudah jadi trending topic. Jika ukurannya media sosial, ya sudah berhasil," ujar Najwa.
Lantas, apa bedanya keberhasilan Mata Najwa edisi 'dua anak presiden' dengan edisi-edisi sebelumnya yang juga terkadang menjadi trending topic di media sosial?
"Ya mungkin timing-nya pas. Ketika orang lagi penasaran-penasarannya, pingin tahu sosok dua orang itu. Khususnnya Kahesang ya, dia kan sama sekali belum pernah diwawancarai di talkshow seperti itu," ujar Najwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.