Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurdin: DPD II Golkar Dijanjikan 10.000 Dollar Singapura untuk Beri Surat Dukungan

Kompas.com - 18/02/2016, 14:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Golkar hasil Munas Riau, Nurdin Halid, mengaku mendapatkan laporan dari salah seorang pengurus DPD II mengenai politik uang jelang pemilihan ketua umum dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar.

Menurut dia, pengurus DPD II tersebut mengaku akan diberi 10.000 dollar Singapura atau sekitar Rp 95 juta jika memberikan surat dukungan kepada seorang bakal calon.

"Pengakuan DPD II, dia dijanjikan 10.000 dollar Singapura untuk memberi surat dukungan," kata Nurdin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/2/2016).

Nurdin belum mau mengungkapkan identitas pengurus DPD II ataupun calon ketua umum yang dimaksud.

Sebab, saat ini belum ada bukti kuat atas pengakuan itu. Namun, menurut Nurdin, pengurus DPD II itu akan segera menyerahkan bukti kepadanya.

"Setelah ada bukti, akan saya buka," ucap Plt Ketua DPD I Sumatera Utara ini.

Dugaan politik uang ini membuat para Ketua DPD I berkumpul di kediaman Nurdin, Rabu malam.

Dalam pertemuan itu, lahir sejumlah kesepakatan.

Pertama, para calon ketua umum dipersilakan melaksanakan silaturahim atau penyampaian visi misinya kepada DPD II Golkar se-Indonesia, tetapi harus di bawah kendali dan koordinasi DPD I Golkar.

Kedua, DPD I dan II Golkar se-Indonesia, dalam menerima caketum, harus didasarkan kepada sikap kebersamaan, bukan atas dasar transaksional.

Ketiga, DPD I dan II Golkar dalam menerima sosialisasi dari caketum tidak dibenarkan membuat atau memberikan surat dukungan.

Keempat, DPD I Golkar diberikan kewenangan penuh untuk mengendalikan, mengoordinasikan, dan mengatur DPD II Golkar daerahnya.

Apabila ada DPD II Golkar yang melakukan komunikasi dengan caketum tanpa sepengetahuan DPD I Golkar, DPD I Golkar diwajibkan melakukan tindakan organisasi sesuai AD/ART.

"DPD I memang harus mengontrol DPD II supaya tidak liar, supaya tidak ada politik uang," ujarnya.

Pertemuan DPD I di kediaman Nurdin sempat diprotes Bambang Soesatyo, yang merupakan tim sukses bakal calon ketum Golkar Ade Komarudin.

Menurut dia, Nurdin Halid sudah melakukan intimidasi terhadap pengurus daerah. Dia mengatakan, kesepakatan yang diambil dalam pertemuan tersebut tidak diatur dalam AD/ART partai.

"Demokrasi intimidasi dan rekayasa seperti ini harus segera kita akhiri," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Nasional
Stafsus Klaim Jokowi Tak 'Cawe-cawe' di Pilkada Manapun

Stafsus Klaim Jokowi Tak "Cawe-cawe" di Pilkada Manapun

Nasional
Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Nasional
Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Nasional
Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

Nasional
Peretasan PDN Bukti Keamanan Data RI Lemah, Kultur Mesti Diubah

Peretasan PDN Bukti Keamanan Data RI Lemah, Kultur Mesti Diubah

Nasional
Komisi I Desak Pemerintah Buat Satgas dan Crisis Center Tangani PDN

Komisi I Desak Pemerintah Buat Satgas dan Crisis Center Tangani PDN

Nasional
Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden, yang Ketum Kan Saya!

Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden, yang Ketum Kan Saya!

Nasional
PDN Diretas, Pengelola sampai Pejabat Dinilai Patut Ditindak Tegas

PDN Diretas, Pengelola sampai Pejabat Dinilai Patut Ditindak Tegas

Nasional
[POPULER NASIONAL] Tanggapan Parpol Atas Manuver PKS Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta | Pemerintah Pasrah Data PDN Tak Bisa Dipulihkan

[POPULER NASIONAL] Tanggapan Parpol Atas Manuver PKS Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta | Pemerintah Pasrah Data PDN Tak Bisa Dipulihkan

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Nasional
Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com