Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koarmabar Latihan Taklukkan Perompak Laut di Perbatasan Indonesia-Singapura

Kompas.com - 12/02/2016, 21:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbatasan antara Indonesia dengan Singapura cukup rentan akan persoalan gangguan keamanan.

Oleh sebab itu, Satgas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Singapura dari Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menggelar latihan di perairan perbatasan itu, tepatnya di Selat Singapura dan Selat Philips.

Latihan yang digelar bertujuan meningkatkan kemampuan prajurit TNI yang berjaga di perbatasan laut tersebut dilaksanakan sejak 9 Februari 2016 lalu hingga dua pekan mendatang.

"Pelatihan ini untuk mewujudkan keamanan di wilayah laut Indonesia yang berbatasan dengan Singapura untuk mencegah dan menindak pelaku tindakan ilegal dalam rangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP)," ujar Panglima Armabar Laksamana Muda TNI A. Taufiq R melalui siaran pers, Jumat (12/2/2016).

Latihan diikuti sebanyak 390 personel TNI AL. Sebanyak empat kapal perang Indonesia (KRI) diikutkan dalam latihan itu. Antara lain satu KRI jenis penyapu ranjau, dua KRI jenis kapal cepat rudal, satu KRI patroli cepat dan sea rider.

Skenario Latihan

Kapal tangker MT Alpha bermuatan bahan bakar tengah berlayar di Selat Philips. Tiga kapal cepat kemudian mendekati kapal itu. Tiga orang bersenjata dan berpakaian hitam naik ke kapal tangker.

Salah seorang di antaranya menodongkan senjatanya ke perwira jaga dan meminta uang. Dalam waktu 30 menit, muncul dua kapal tangker, yakni MT Bravo dan MT Charli. Dua kapal itu menempel di lambung kanan kapal tangker MT Alpha. Para perompak pun memindahkan muatan MT Alpha ke kedua kapal tanker itu.

Setelah selesai, para perompak meninggalkan kapal tangker menggunakan kapal cepat menuju Batam dengan membawa dua ponsel serta uang nahkoda sejumlah 2.000 dolar Singapura.

Adapun, dua kapal tangker yang penuh muatan bahan bakar hasil rampokan dibawa ke perairan lain untuk dipindahkan kembali ke kapal milik perompak. Usai ditinggal para perompak, ABK MT Alpha korban perampokan lalu menyalakan 'distress signal'.

Sinyal itu ditangkap Gugus Keamanan Laut Koarmabar (Guskamlaarmabar). Mereka pun menggerakkan Satgas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Singapura dengan KRI Siwar-646 dari Komando Armada RI Kawasan Barat menuju sinyal itu.

Selain itu, tim Lantamal IV dan Lanal Batam dengan menggunakan sea rider dan combat boat, melaksanakan penyekatan di perairan utara Batam untuk mengantisipasi kedatangan perompak. Benar saja, tim utama yang mendatangi kapal MT Alpha berhasil menghadang dua kapal bermuatan bahan bakar curian dan menyitanya.

Sementara, di sisi lain ada nelayan menginformasikan sebuah speed boat melintasi teluk menuju Batam. Tim penyisir Lantamal IV dan Lanal Batam pun bergerak ke lokasi yang dimaksud dan pada akhirnya para perompak berhasil dilumpuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com