Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Ketua DPR Dilantik 11 Januari, PDI-P Tidak Akan Hadir

Kompas.com - 08/01/2016, 20:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memastikan bahwa seluruh anggota Fraksi PDI-P tidak akan menghadiri pelantikan Ketua DPR RI jika dilakukan pada 11 Januari 2016 mendatang.

Sebab, kata Hasto, pada tanggal tersebut PDI-P akan menggelar rapat kerja nasional di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

"Pada tanggal tersebut, seluruh Fraksi PDI-P menjadi peserta aktif di dalam Rakernas I," kata Hasto di Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Hasto mengaku sudah meminta Fraksi PDI-P untuk mengirimkan surat kepada pimpinan DPR agar pelantikan tersebut bisa ditunda.

Apalagi, lanjut Hasto, sampai saat ini legalitas Partai Golkar yang kadernya akan menempati posisi Ketua DPR juga belum jelas.

Baik kubu Aburizal dan kubu Agung Laksono sama-sama mengajukan calonnya masing-masing. Aburizal mengusulkan Ade Komarudin sementara Agung mengusulkan Agus Gumiwang Kartasasmita.

"Agenda penting dan strategis seperti itu, seharusnya dapat dilakukan setelah ketentuan legalitas dan tatib DPR RI terpenuhi," ucap Hasto.

Hasto membantah agenda rakernas sengaja dijadwalkan bertabrakan dengan pelantikan karena PDI-P tidak setuju Ketua DPR berasal dari Golkar.

Hasto mengatakan, prinsipnya sebagai partai pemenang pemilu, PDI-P memang seharusnya memimpin lembaga legislatif.

Namun, Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD yang ada saat ini memang tidak memungkinkan PDI-P untuk mendapat kursi Ketua DPR.

"Kocok ulang pimpinan DPR itu bukan gagasan kami. Yang ingin kami sampaikan adalah dimana dalam demokrasi yang berkeadaban, demokrasi yang sehat, harusnya senafas apa yang disuarakan rakyat dalam pemilu legislatif, seharusnya juga tercermin di dalam susunan pimpinan dewan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com