Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kowani Ingatkan Makna Penting Peringatan Hari Ibu

Kompas.com - 22/12/2015, 10:55 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember seringkali diartikan sebagai penghormatan anak terhadap orangtua. Padahal, makna peringatan Hari Ibu seharusnya lebih dari itu.

"Momentum hari Ibu ini harus dijadikan momentum untuk merevitalisasi pemahaman kita terhadap peringatan Hari Ibu yang selama ini terasa terlalu dangkal makna dan sekedar rutinitas tahunan. Sudah saatnya peringatan hari ibu bukan lagi sekedar mencium pipi ibu, mengajak makan bersama, memeluk, memberi bunga atau membelikan pakaian baru," kata Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo dalam keterangannya.

Menurut dia, banyak kasus terjadi yang menimpa kaum perempuan seperti pelecehan, pembatasan akses dan partisipasi, pelemahan ekonomi perempuan, bahkan masih juga sering terjadi kekerasan TKW, serta kekerasan berbasis budaya.

Dengan demikian, peringatan Hari Ibu harus menjadi ruang penyadaran bagi kita semua bahwa perlakuan buruk terhadap kaum ibu dan perempuan adalah penghinaan terhadap eksistensi manusia.

"Revitalisasi ini penting dan harus mulai kita kampanyekan, terutama kepada kaum laki-laki, karena ibu atau perempuan adalah muara asal-usul manusia," kata Giwo Rubianto.

Ibu atau perempuan, menurut dia, secara kodrati ditakdirkan sebagai makhluk yang melahirkan generasi manusia, generasi penerus keluarga dan bangsa.

"Rahim yang dimiliki oleh kaum ibu atau perempuan adalah cetakan manusia yang tidak ada duanya atau duplikasinya. Tidak ada satupun manusia di dunia, siapapun dia dan apapun pangkatnya, yang lahir tanpa melalui rahim seorang ibu," katanya.

Oleh karena itu, Kowani menyampaikan beberapa hal strategis berikut:

1. Seluruh eleman bangsa harus menjadi Hari Ibu sebagai momentum gerakan bersama meningkatkan kualitas dan pencegahan kekerasan terhadap kaum perempuan di berbagai bidang kehidupan.

2. Pemerintah perlu memfasilitasi dan memberikan akses seluas-luasnya untuk kaum perempuan dalam peningkatan kualitas perempuan di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial-politik sebagai pilar dasar untuk kemajuan Indonesia yang ramah perempuan dan anak. Mengarusutamakan pendidikan karakter kepada seluruh elemen bangsa sebagai fondasi membangun Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya dan berdaya saing.

3. Legislatif perlu mengambil peran memaksimalkan perlindungan perempuan termasuk maraknya kasus kejahatan seksual terhadap perempuan yang hingga kini masih menjadi masalah serius.

4. Pemerintah daerah perlu melakukan langkah segera menginisiasi kebijakan pemberdayaan keluarga agar menghasilkan bibit generasi unggul dan visioner di masa yang akan datang.

5. Perguruan Tinggi agar terus memberikan masukan yang solutif bagi pemberdayaan dan perlindungan kaum perempuan, termasuk bagaimana mensolusi masalah TKW dan perkerja informal rumah tangga yang seringkali melemahkan kaum perempuan.

6. Seluruh elemen civil society perlu meningkatkan advokasi kepada penyelenggara negara, pengerah tenaga kerja, lembaga bisnis dan seluruh elemen masyarakat dalam perlindungan tenaga kerja perempuan.

7. Mendorong terwujudnya Desa/Kelurahan Ramah Perempuan di seluruh Indonesia.

8. Meningkatkan peran aktif perempuan untuk menekan angka kematian Ibu melahirkan dan bayi.

Kompas TV Ibu-ibu Pelestari Budaya Lukisan Wayang Kamasan
Kompas TV Sosok Ibu Rumah Tangga Pendiri Bank Sampah


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com