Salah satunya soal pernikahan anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda.
Dalam percakapan itu, Maroef sempat membandingkan kegiatan pernikahan anak Jokowi dengan pernikahan anak mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
Menurut dia, pernikahan tersebut lebih sederhana dari pernikahan anak SBY.
"Tidak mungkin juga terbatas kali. Bikinnya kan di Solo. Kalau seperti Pak SBY dulu bikinnya di istana kan besar-besaran. Kapasitasnya juga besar," kata Maroef dalam rekaman yang diperdengarkan saat sidang Mahkamah Kehormatan Dewan di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Seperti yang diberitakan, dalam pernikahan itu Presiden Jokowi hanya menyebar 4.000 undangan. Jumlah itu terdiri atas 1.000 undangan untuk warga Solo, 2.000 undangan untuk relawan Jokowi-JK, serta 1.000 undangan untuk politisi dan pejabat negara.
Selain itu, Maroef sempat menyindir Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandy yang mengeluarkan pernyataan mengenai batasan maksimal undangan yang dapat dikeluarkan pejabat negara.
Hal itu menyusul pernyataan Novanto kepada awak media terkait dispensasi undangan Presiden tersebut.
Sebab, jika merujuk pernyataan Yuddy, maka pejabat hanya boleh menyebar 400 undangan.
"Menteri PAN kan kadang masih ecek-ecek. Dia pikir, entar gua ngawinin gua sudah pensiun. Ya kan, anaknya Menteri PAN kan masih kecil-kecil. Bayangin aja 400," kata Maroef.
Meski begitu, pernikahan anak sulung Presiden Jokowi disebut Riza bukan sebagai alasan kedatangan mereka ke Solo. Dia hanya ingin bertemu Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.
"Gua sebentar, gua salaman, gua ketemu Pak Luhut, gua kabur ke airport. Habis mau ngapain lagi lama-lama, yang penting buat kita nongol, salaman, ketemu Pak Luhut, udah," sambung Riza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.