Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Tewasnya Personel TNI, Kapolri Anggap Papua Masih Aman

Kompas.com - 01/12/2015, 21:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti memastikan kondisi di Papua masih tergolong aman, meski salah seorang perwira menengah TNI tewas ditembak orang tidak dikenal, Senin, 30 November 2015 kemarin.

"Papua aman-aman saja, enggak ada masalah. Hanya ada insiden kemarin malam terkait ada yang tertembak dari rekan TNI," ujar Badrodin di Kompleks PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (1/12/2015).

Saat ini, lanjut Badrodin, kepolisian setempat masih mengejar pelaku penembakan tersebut. Kapolri yakin pelaku penembakan berasal dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Perwira yang tewas di Papua itu bernama Mayor Inf Jhon de Fretes. Dia ditemukan tewas di Kampung Namuni, Mamberamo Raya, Papua.

Penembakan terjadi di tengah gencar-gencarnya patroli TNI dan Polri mengantisipasi gangguan keamanan saat HUT OPM setiap 1 Desember.

Anggota TNI tewas di Poso

Selain itu, Badrodin juga membenarkan ada seorang personel TNI yang juga tewas di Poso, Sulawesi Tengah, sehari sebelum penembakan de Fretes di Papua.

Badrodin meyakini pelaku penembakan TNI di Papua adalah kelompok teroris Santoso.

"Ya Santoso lah, mau siapa lagi?" ujar dia.

Badrodin mengatakan, personel TNI yang tewas di Poso tengah melaksanakan operasi Camar Maleo IV. Namun, kebetulan saat itu tim TNI tidak sedang operasi bersama Brimob Polri.

"Operasi itu biasanya tim kecil gabungan TNI dan Polri. Nah, tapi saat kejadian itu, tim kecil yang lagi beroperasi, hanya TNI saja," ujar Badrodin.

Tewasnya anggota TNI itu, kata Badrodin, membuat perburuan Santoso dan kelompoknya semakin gencar.

Kepolisian meminta publik bersabar untuk menangkap Santoso dan kelompoknya itu.

Personel TNI yang tewas di Poso, diketahui bernama Serka Zaenudin dari Satuan Yonif 712 Raider, Manado, Sulawesi Utara.

Peristiwa itu terjadi dalam baku tembak di Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, 6 kilometer dari Dusun Gayatri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com