Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mukernas, Presiden PKS Sampaikan Kritik Terhadap Pemerintah Jokowi

Kompas.com - 03/11/2015, 18:04 WIB
Dani Prabowo

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera menyampaikan sejumlah kritik terhadap satu tahun pemerintahah Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Kritik itu disampaikan Presiden PKS Sohibul Iman saat menyampaikan pidato politik dalam Mukernas IV PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/11/2015).

PKS mengapresiasi langkah pemerintah dalam menjaga ruang fiskal. Meski demikian, kebijakan itu memberikan dampak terhadap pelemahan daya beli masyarakat.

"Kami tidak melihat ada upaya ketika meningkatkan ruang fiskal dilakukan bersama dengan menjaga daya beli masyarakat," kata Sohibul.

Sohibul memaparkan, setahun pascapemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, angka kemiskinan bertambah. (baca: Ini 18 Catatan F-PKS Terkait RAPBN 2016)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan angka kemiskinan antara September 2014-Maret 2015 mencapai 860.000 orang.

Ia menambahkan, menjaga ruang fiskal merupakan langkah penting agar pemerintah meminimalkan utang luar negeri.

Meski begitu, ia meminta, agar pemerintah juga memperhatikan tingkat daya beli masyarakat. (baca: Sohibul: Kritik PKS terhadap RAPBN 2016 Bukan untuk Jegal Pemerintah)

Selain itu, PKS juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam upaya penegakan hukum. Pemerintah dianggap cukup tegas dalam upaya pemberantasan narkoba dengan menjatuhkan hukuman mati terhadap para pengedar.

"Tapi dalam hal harmonisasi antar penegak hukum, pemerintah masih kurang. Kita harap pemerintah dapat bekerja lebih baik," kata dia.

Kritik lain yang diberikan PKS terutama di bidang sosial dan politik. Selama setahun terakhir, setidaknya terjadi dua konflik sosial antarwarga, yakni di Tolikara dan Aceh Singkil.

Pemerintah diminta mengantisipasi terjadinya konflik serupa di masa yang akan datang.

Di bidang politik, pemerintah dianggap belum maksimal dalam menerapkan UU Partai Politik. Dampaknya, hingga kini masih ada parpol yang mengalami sengketa kepengurusan.

Jika hal ini dibiarkan, maka dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kinerja parpol dalam menghadapi pilkada serentak mendatang.

"Ini ujian bagi kita semua dalam menghadapi pilkada serentak 9 Desember mendatang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com