Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CSIS: Megawati Dianggap Dominan Pengaruhi Jalannya Pemerintahan

Kompas.com - 25/10/2015, 21:16 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Publik yakin bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo mendapat pengaruh dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Kesimpulan itu muncul dalam survei yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 14-21 Oktober 2015. Survei itu mencatat bahwa dari 1.183 responden, sebanyak 82,5 persen di antaranya menganggap bahwa Megawati memengaruhi pemerintahan.

"Megawati masih dianggap dominan memengaruhi jalannya pemerintahan," kata peneliti CSIS, Arya Fernandez, dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (25/10/2015).

Sayangnya, survei itu tidak menanyakan alasan-alasan yang membuat responden menganggap demikian. Namun, Arya menilai bahwa publik bisa melihat pengaruh besar Megawati sejak pemilu presiden tahun lalu.

Megawati dinilai sebagai sosok sentral yang menunjuk Jokowi menjadi petugas partainya untuk menjadi bakal calon presiden. Megawati juga dianggap sebagai sosok yang berperan dalam penyusunan kabinet.

Kabinet yang semula dijanjikan profesional, tanpa bagi-bagi kursi, justru cukup banyak diisi oleh orang-orang PDI-P atau yang dekat dengan partai berlambang banteng itu.

"Dalam pembentukan kabinet, faktor Megawati sangat kentara," ucap Arya.

Arya juga berpendapat bahwa perombakan kabinet tidak lepas dari peran Megawati. Hal tersebut bisa dilihat dari masuknya politisi senior PDI-P, Pramono Anung, yang menggantikan Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto.

Selain itu, Arya menengarai bahwa kedatangan Megawati ke Istana Kepresidenan, Sabtu (24/10/2015) siang kemarin, terkait isu reshuffle kedua.

Survei itu juga memunculkan tokoh-tokoh lain, yang dianggap memengaruhi kebijakan Jokowi. Namun, jumlah suaranya tidak signifikan. Setelah Megawati, ada Wakil Presiden Jusuf Kalla (9,2 persen), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (3,4 persen), Ketua Umum Hanura Wiranto (1,1 persen), dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (0,2 persen).

Responden yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 3,6 persen.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Responden tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Survei menggunakan multi-stage random sampling, margin of error sebesar +/- 2,85 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com