JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo diminta melakukan klarifikasi kepada Jaksa Agung HM Prasetyo terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capela. Langkah itu perlu dilakukan untuk menyikapi sangkaan keterlibatan Jaksa Agung dalam kasus tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua Setara Institute Hendardi dan Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin secara terpisah di Jakarta, Jumat (23/10/2015), seperti dikutip Antara.
"Presiden Jokowi harus segera mempertimbangkan untuk menjaga martabat Kejaksaan Agung dengan melakukan tindakan yang diperlukan, termasuk meminta klarifikasi langsung kepada Jaksa Agung," kata Hendardi.
Hendardi mengatakan, setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Patrice sebagai tersangka dugaan suap penyelesaian kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial, banyak pihak yang menduga-duga keterlibatan Jaksa Agung. (Baca: Jaksa Agung Dinilai Bisa Terseret Kasus Patrice Rio Capella)
Pasalnya, kasus tersebut ditangani Kejaksaan Agung, dan salah satu tersangka lain, yaitu Gubernur Sumatera Utara (nonaktif) Gatot Pujo Nugroho, memberikan uang kepada Patrice untuk meminta bantuan supaya bisa berkomunikasi dengan Jaksa Agung.
"Dugaan ini linier dengan tujuan yang hendak dicapai melalui Rio Capella, yaitu agar Jaksa Agung HM Prasetyo, yang notabene rekan satu partai dengan Rio, memberikan proteksi atas kasus yang dihadapi Gatot," tuturnya.
Menurut Hendardi, pola kejahatan politik tingkat tinggi semacam itu sangat mungkin melibatkan jaringan kekerabatan, kepartaian, dan kedaerahan.
"Karena itu, integritas Kejaksaan Agung menjadi terganggu karena pimpinannya satu partai dengan salah satu tersangka dan dikaitkan dengan dugaan suap," ujarnya.
Janji Jokowi
Sementara itu, Said mengatakan, bila tidak mengambil tindakan, Presiden dikhawatirkan akan dituding mengingkari janji kampanye yang dituangkan dalam visi, misi, dan program saat Pemilu Presiden 2014.
Dalam visi, misi, dan program saat berkampanye, Presiden Jokowi berjanji akan memilih jaksa agung yang bersih. Artinya, jaksa agung pilihan Presiden harus benar-benar terbebas dari isu yang mengarah pada perbuatan korupsi.
Menurut Said, saat ini sudah ada indikasi bahwa Jaksa Agung terkait kasus Patrice, berdasarkan pengakuan Gatot Pujo.
"Terlebih lagi, dalam keterangannya, Gatot menyatakan, Rio menyanggupi permintaan tersebut. Indikasi keterkaitan Jaksa Agung ini yang saya kira perlu mendapat perhatian serius dari Presiden," tuturnya.