Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman "Ghetto-Ghetto" Siber Seusai Pilpres

Kompas.com - 19/10/2015, 18:00 WIB

Seluruh istilah itu merujuk pada kecenderungan seseorang untuk mencari informasi yang sesuai dengan pandangan mereka. Media sosial menyediakan kemungkinan itu dengan adanya fitur-fitur untuk mengikuti orang-orang yang disukai lalu mendepak yang berbeda pandangan. Lama-kelamaan, seseorang semakin terisolasi dalam "ghetto" masing-masing di dunia maya sehingga memunculkan pandangan yang semakin ekstrem.

Apakah hal ini juga terjadi di Indonesia? Triyono Lukmantoro khawatir pola hubungan netizen di dunia maya setahun terakhir mulai terpolarisasi. Menurut dia, netizen bisa dibagi dalam dua kategori besar antara pendukung yang membela habis-habisan dan netizen yang kontra lantas menjelek-jelekkan pemerintahan Jokowi-Kalla.

Analisis awal terhadap 1.352 tweets dengan tagar #JokowiGagalTotal dan 5.079 tweets bertagar #MaafkanHaters menggunakan Netlytic alat analisis media sosial cenderung mengonfirmasi kekhawatiran Triyono. Ada tendensi pola interaksi berpusat pada beberapa netizen tertentu.

Selain itu, dari penelusuran acak terhadap kicauan antar-netizen tampak kecenderungan akun yang kerap berkomentar positif terhadap pemerintah terhubung dengan akun-akun berkarakter serupa. Sementara akun yang kontra pemerintah lebih banyak terhubung dengan akun yang juga sering menyuarakan pendapat senada.

Kendati ada dua kutub besar yang pro dan kontra, dalam beberapa kasus juga terlihat interaksi antar-netizen dari dua kutub berbeda. Sayangnya, interaksi itu sebagian bernada negatif dan saling serang. Argumentasi itu masih bersifat anekdotal. Tentu diperlukan penelitian lebih jauh sebelum membuat kesimpulan soal pola hubungan netizen di dunia maya. Hanya saja, argumentasi itu bisa dijadikan bel peringatan bagi netizen dan pegiat demokrasi digital di Indonesia.

Pasalnya, seperti disampaikan Jae Kook Lee dan kawan-kawannya, polarisasi yang kian ekstrem bisa menjadi ancaman serius bagi demokrasi. Ini karena netizen yang semakin terfragmentasi dalam "ghetto-ghetto" politik di dunia maya jadi kehilangan "pijakan" yang sama di ruang publik. Mereka juga cenderung jadi semakin tak toleran terhadap perbedaan pandangan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com