Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: Sikap Angkuh dan Arogan RJ Lino Sudah Keterlaluan

Kompas.com - 17/10/2015, 08:49 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Panitia Khusus Pelindo II Masinton Pasaribu mengatakan, pihaknya akan mendalami pernyataan angkuh Dirut Pelindo II RJ Lino yang disampaikan dalam wawancara khusus kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Menurut dia, Lino sudah bersikap angkuh karena tak merasa bersalah telah mengultimatum Presiden Joko Widodo saat ruangannya digeledah oleh Badan Reserse Kriminal Polri.

"Sikap angkuh dan arogan yang dipertontonkan oleh RJ Lino sudah keterlaluan dan sangat tidak beretika sebagai pejabat yang mengelola perusahaan milik negara (BUMN)," kata Masinton dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Sabtu (17/10/2015).

"Bahkan Lino telah merendahkan beberapa pejabat Polri yang merupakan perwira tinggi aktif Mabes Polri yang sedang melaksanakan tugas penegakan hukum saat menyelidiki dugaan korupsi di Pelindo II," tambah politisi PDI Perjuangan itu.

Parahnya lagi, lanjut dia, sikap semena-mena RJ Lino sebagai Dirut Pelindo II justru dibiarkan oleh atasannya. (Baca: Dicap Arogan dan Sombong, Ini Kata RJ Lino)

Menteri BUMN Rini Sumarno hingga saat ini tidak pernah memberikan teguran ataupun peringatan dalam bentuk lisan maupun tulisan kepada Lino.

"Bahkan sikap dan pernyataan RJ Lino yang mengancam mundur dengan mengultimatum Presiden dibiarkan oleh Menteri Rini," kata Masinton. (Baca: RJ Lino: Rizal Ramli Hanya Bersandiwara Saat Penghancuran Beton di Tanjung Priok)

Dalam waktu dekat, menurut dia, Pansus akan segera memanggil RJ Lino. Pansus akan mencecar tentang siapa saja yang membeking Lino selama ini. Rapat Pansus Pelindo II nantinya akan digelar secara terbuka kepada publik.

"Tidak ada perlakuan istimewa untuk Lino maupun Rini Sumarno," ucap anggota Komisi III DPR RI ini.

Lino sebelumnya mengaku tidak menyesal atas sikapnya yang sempat mengultimatum Presiden. Ia merasa mendapat dukungan dari Presiden setelah menyampaikan ultimatumnya itu. (Baca: RJ Lino: Saya Di-"support" di Mana-mana)

Menurut RJ Lino, dukungan ini dapat dilihat dari efek setelah kejadian penggeledahan. Dia tetap aman di posisinya sebagai Dirut Pelindo II. Ini menyebabkan Lino membatalkan niatnya semula untuk mengundurkan diri.

Selain itu, tidak lama setelah kejadian, Komjen Budi Waseso dirotasi dari jabatan Kabareskrim, dan kini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional. Banyak yang mengaitkan rotasi itu dengan kasus Pelindo II yang ditangani Bareskrim.

RJ Lino pun tidak menampik mengenai kemungkinan itu. (Baca: RJ Lino: Pelindo II Begitu Dipercaya Internasional, tetapi Kok Disudutkan di Sini)

"Saya di-support di mana-mana. Akhirnya polisi itu yang diganti, bukan saya. Belum tentu dia juga enggak benar. Namun, itu setidaknya menandakan, 'Hey, this guy is doing correct' (Orang ini melakukan hal yang benar)'," kata Lino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

Nasional
Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Nasional
Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com