Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Duga Ada Kepentingan Selain Agama Terkait Bentrokan di Aceh Singkil

Kompas.com - 16/10/2015, 18:24 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menduga ada motif di luar isu agama yang memicu perusakan tempat ibadah dan bentrokan di Kabupaten Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam. Dugaan itu telah ia sampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

"Boleh jadi ada kepentingan-kepentingan lain, tidak sepenuhnya soal agama yang ikut terlibat sebagai pemicu munculnya kasus di Singkil itu," kata Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Ia mengungkapkan, Presiden Jokowi berpesan agar peristiwa yang terjadi di Singkil harus ditangani dengan serius, fokus, dan hati-hati. (baca: Kapolri Nilai Kinerja Kapolres Aceh Singkil Lemah)

Tujuannya agar penyelesaian masalah tidak sekadar memotret, tetapi juga memahami akar masalah secara komprehensif.

Lukman menuturkan, Kementerian Agama telah menerjunkan tim untuk mendalami peristiwa di Aceh Singkil. Ia menyebut tim tersebut telah menemukan data-data baru, tetapi belum dapat diungkap kepada publik. (Baca: Peristiwa di Aceh Singkil Sangat Terencana, Polisi Yakin Ada Provokator)

"Ini yang harus dilihat secara menyeluruh, karena karakter masyarakat Indonesia sebenarnya adalah masyarakat yang sangat menghormati, menjunjung tinggi perbedaan," ujarnya.

Bentrokan antarwarga di Aceh Singkil pada Selasa terjadi di Desa Suka Makmur sekitar pukul 10.00 dan di Desa Kedangguran, Kecamatan Simpang Kanan, sekitar pukul 12.00.

Peristiwa itu menyebabkan Gereja HKI dibakar, seorang warga tewas tertembak, dan empat warga mengalami luka-luka. (Baca: 5 Pelaku Kerusuhan di Aceh Singkil Masih Buron)

Peristiwa itu dipicu oleh sejumlah ormas yang mendesak pemerintah setempat untuk menutup gereja yang tidak berizin pada 6 Oktober dan 8 Oktober.

Pemerintah daerah pun menyepakati untuk menutup 10 gereja yang tidak berizin pada 19 Oktober. Namun, ada sejumlah pihak yang tidak sabar.

Ormas yang ada di wilayah itu meminta pemerintah menutup gereja dengan landasan kesepakatan warga Muslim dan Nasrani pada 1979 yang dikuatkan musyawarah pada tahun 2001.

Berdasarkan kesepakatan itu, di Aceh Singkil, disetujui berdiri satu gereja dan empat undung-undung (tempat ibadah). Saat ini, ada 23 tempat ibadah dan gereja.

Kompas TV Merajut Damai Di Aceh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com