Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 20 Orang Terkait Bentrok Warga di Aceh Singkil

Kompas.com - 13/10/2015, 22:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, ada 20 orang yang diamankan dalam peristiwa bentrokan di Aceh Singkil, Selasa (13/10/2015). Mereka berasal dari kelompok warga yang menyerang dan membakar rumah ibadah di sana.

"Sudah 20 orang yang telah ditangkap. Kami akan dalami keterlibatan mereka semua apa saja," ujar Badrodin di rumah dinasnya, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa malam.

Badrodin mengatakan, pihaknya mempunyai rekaman video bentrokan sekaligus proses pembakaran rumah yang dianggap tak memiliki izin untuk digunakan sebagai rumah ibadah. Polisi akan menjadikan video tersebut sebagai alat bukti untuk proses cek silang kedua puluh orang yang sudah diamankan serta pelaku lainnya.

"Tentu kami akan mengidentifikasi (pelaku) itu dari situ, rekaman. Siapa yang terlibat, siapa yang terluka," tutur Badrodin.

Dari 20 orang yang ditangkap, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain 20 sepeda motor pribadi, 3 mobil pick-up untuk mengangkut massa, 3 mobil Colt Diesel, serta sejumlah alat yang digunakan sebagai senjata berupa kapak, bambu runcing, kelewang, dan bom molotov.

Badrodin menegaskan bahwa polisi belum menetapkan tersangka dalam peristiwa ini. Selain fokus pada proses penegakan hukum dari peristiwa ini, Badrodin mengatakan bahwa pihaknya juga fokus mengamankan lokasi dan sekitarnya agar bentrok itu tidak meluas.

Menurut kronologi singkat, peristiwa di Singkil berawal dari adanya sekelompok warga yang meminta pemerintah setempat menertibkan tempat ibadah yang ada di wilayah Singkil. Sebab, menurut kesepakatan pada tahun 1979, jumlah rumah ibadah yang diperbolehkan hanyalah lima unit. Pemerintah setempat berencana membongkar rumah ibadah pada Selasa (13/10/2015).

Namun, kelompok warga itu tak sabar dan akhirnya menyerang rumah ibadah beserta warganya. Akibat bentrokan ini, seorang warga tewas, dan empat orang lainnya menderita luka-luka. Satu di antara korban luka adalah anggota TNI dari Kodim Singkil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com