Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembaga Legislatif, Mereka Mewakili Siapa?

Kompas.com - 02/10/2015, 15:09 WIB
Dylan Aprialdo Rachman

Penulis

Tak berbeda

Sejumlah langkah DPR periode ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan DPR periode lalu. Pada satu tahun pertama setelah dilantik, DPR periode 2009-2014 juga banyak mengusulkan program kontroversial.

Pada awal 2010, DPR di bawah pimpinan Marzuki Alie merencanakan pembangunan gedung baru dengan anggaran Rp 1,8 triliun. Alasannya, Gedung Nusantara I yang dibangun tahun 1995 yang selama ini digunakan sebagai ruang kerja anggota DPR sudah tidak layak huni.

Tidak hanya itu, DPR juga mengusulkan dana aspirasi daerah pemilihan yang besarnya Rp 15 miliar per tahun untuk setiap anggota DPR. Namun, usulan itu tak terealisasi karena banyak protes dari masyarakat.

Gagal mendapatkan dana aspirasi, DPR merancang pembangunan rumah aspirasi di setiap daerah pemilihan. Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) saat itu menghitung kebutuhan dana untuk membangun rumah aspirasi, yakni Rp 209 miliar. BURT berdalih rumah aspirasi itu merupakan amanat Pasal 203 Peraturan Tata Tertib DPR 2010-2015. Namun, keinginan DPR itu juga mendapat penolakan masyarakat.

Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastian Salang melihat ada kecenderungan pada tahun pertama, DPR lebih mementingkan diri sendiri. "Kemungkinan itu terkait dengan upaya mengembalikan biaya politik yang telah mereka keluarkan saat pemilu," katanya.

Selain itu, anggota DPR juga terkesan sengaja menggunakan tahun pertama mengajukan usulan-usulan kontroversial meski taruhannya adalah citra lembaga terpuruk. "Mereka berpikir masih ada empat tahun lagi untuk memulihkan citra. Toh, masyarakat mudah lupa dan mudah memaafkan," ujar Salang.

Namun, sejarah menunjukkan, selama ini kinerja DPR juga jarang menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan pada tahun kedua dan berikutnya. Bahkan, pada tahun keempat dan kelima dari masa tugasnya, sebagian besar anggota DPR sudah sibuk mempersiapkan diri menghadapi pemilu.

Waktu akan menunjukkan, apakah sejarah itu akan terulang di DPR periode 2014-2019. Satu hal yang pasti, kinerja DPR selama satu tahun terakhir telah memunculkan pertanyaan, sebenarnya mereka itu mewakili siapa? (ANITA YOSSIHARA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Oktober 2015, di halaman 5 dengan judul "Mereka Mewakili Siapa?".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com