Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relasi RI-Australia Setelah Abbott

Kompas.com - 01/10/2015, 15:08 WIB

Sebaliknya, citra negatif Australia di mata masyarakat Indonesia dimulai sejak kebijakan intervensi pemerintahan John Howard yang memerdekakan Timor Leste (1999), pemberian suaka bagi warga Papua yang datang ke Australia (2006), hingga sikap-sikap sejumlah elemen politik di Australia yang berpotensi mengganggu kedaulatan NKRI, khususnya terkait Papua.

Pemerintahan Turnbull diharapkan dapat memberikan nuansa yang lebih sehat dan produktif bagi peningkatan hubungan kedua negara. Misalnya, dengan memberikan perhatian yang lebih serius dan elegan terhadap persoalan-persoalan sensitif, seperti perbaikan kesepahaman dalam kerja sama keamanan di wilayah perbatasan, dukungan terhadap penegakan hukum yang adil dan independen di Indonesia terkait warga negara Australia, dan komitmen positif terhadap isu-isu kedaulatan NKRI.

Perbaiki komunikasi politik

Dalam interaksi kepentingan kedua negara, Australia tidak selalu sepaham dengan Indonesia. Maka, dinamika akan terus terjadi seiring perbedaan kepentingan kedua pihak. Yang pasti, manuver-manuver strategis dalam interaksi politik luar negeri kedua negara hendaknya dilengkapi dengan perangkat dan kemampuan komunikasi yang lebih konstruktif agar tidak memantik api penyulut ketegangan.

Tanpa perubahan, kepemimpinan baru di Australia akan kesulitan melakukan constructive engagement dengan Pemerintah Indonesia. Terlebih lagi karakter pemerintahan Partai Liberal relatif sama dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dalam kebijakan politik luar negeri cenderung nasionalistik.

Bertemunya dua kutub pemerintahan yang bercorak nasionalistik perlu betul-betul diantisipasi sekaligus dijembatani dengan strategi komunikasi yang lebih baik untuk meningkatkan rasa saling menghormati dan menghargai di antara kedua negara. Hal ini dapat diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan strategis dalam kerangka kerja sama bilateral terkait pembangunan ekonomi serta keamanan yang berdampak langsung terhadap stabilitas politik di kawasan Asia Pasifik.

Ahmad Khoirul Umam
Kandidat Doktor Ilmu Politik di School of Political Science & International Studies The University of Queensland, Australia

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 Oktober 2015, di halaman 7 dengan judul "Relasi RI-Australia Setelah Abbott".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com