KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama akan menelusuri alasan askar mengarahkan jemaah asal Indonesia hingga melintasi jalur yang menjadi lokasi terjadinya musibah di Mina pada Kamis (24/9/2015) lalu. Dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini, jalur itu memang bukan yang biasa dilalui jemaah asal Indonesia.
Dilansir dari situs Kemenag, jemaah asal Indonesia berbelok kiri ke Jalan 223, sehingga mereka harus melintasi Jalan 204 ketika hendak menuju Jamarat. Jalan 204 merupakan lokasi terjadinya insiden jamaah berdesak-desakan hingga musibah itu terjadi.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, keterangan korban asal Indonesia yang menyebutkan askar mengarahkan jemaah ke jalan yang berbeda harus ditelusuri. “Sebab jalur kita adalah yang lurus sesuai dengan peta dan warna hijau,” kata Lukman, dikutip dari situs Kemenag, Minggu (27/9/2015) malam.
Jalur yang seharusnya dilintasi jamaah Indonesia adalah Jalan King Fahd. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi sudah memberikan peta kepada jamaah. Warna hijau menunjukkan jalur yang harus dilintasi oleh jamaah menuju Jamarat. Jalur tersebut juga sesuai dengan pengaturan yang diberlakukan oleh Pemerintah Arab Saudi.
Karena itu, Lukman menyatakan pemerintah perlu menggali dan mencari tahu alasan askar atau pihak keamanan Arab Saudi mengarahkan jamaah Indonesia yang hendak menuju Jamarat ke lokasi yang berbeda. “Ini yang sedang kita dalami,” kata dia.
Menteri Lukman telah mengunjungi jamaah dari Kloter JKS 61 di Maktab 7, Mina Jadid, Arab Saudi. Dia mendengarkan curahan hati jemaah yang menjadi korban insiden di Jalan 204, Mina.
Lukman juga menyampaikan duka cita mendalam kepada jamaah yang keluarganya wafat karena kejadian itu. “Semoga husnul khotimah. Mereka yang berpulang kondisi yang sangat baik. Di Tanah Suci dan hendak beribadah. Saya harapkan keluarga mengikhlaskan,” kata dia.
Menag menyatakan upaya pemerintah untuk perbaikan layanan penyelenggaran haji di Arab Saudi tidak akan berhenti. Pemerintah Indonesia akan menyampaikan kepada Arab Saudi untuk menyelesaikan persoalan seperti di Jalan 204, Mina.
“Ini takdir kita, kita jalani takdir ini, tapi kita juga harus menarik pelajaran dari ini. Kami sangat terpukul, tapi kami tidak ingin kejadian serupa terulang," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.