Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teridentifikasi, 14 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Mina

Kompas.com - 26/09/2015, 19:12 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com - Jumlah jemaah Indonesia yang meninggal dunia pada peristiwa Mina bertambah 11 orang. Dengan demikian, total korban wafat dalam musibah pada Kamis (24/9/2015) itu menjadi 14 orang.

"Semalam kami telah mengidentifikasi jemaah Indonesia yang wafat dalam peristiwa Mina sebanyak 11 orang," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Arsyad Hidayat di Mekkah, Arab Saudi, sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (26/9/2015).

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan, pada proses identifikasi pemulasaran mayat tersebut, pihaknya melihat ada sekitar 500 jenazah yang harus diidentifikasi satu per satu, mana yang merupakan warga negara Indonesia. Hal itu karena sebagian besar jemaah Indonesia tidak menggunakan gelang identitas mereka maupun identitas lain seperti tas.

"Jadi pertama datang, kami lihat yang wajahnya terlihat seperti orang Indonesia. Kemudian apakah ada tanda lain seperti slayer atau ihram yang bertuliskan Indonesia," ujar dia.

Bila tidak identitas tidak ditemukan, petugas di lapangan melakukan pengecekan silang kepada ketua kelompok terbang masing-masing.

Berikut nama-nama korban tewas yang telah diidentifikasi di pemulasaran mayat di Moeasim, Arab Saudi, pada Sabtu dini hari:
1. Abdul Halim bin Ali Satina, kloter SUB 48 nomor paspor A4514455;
2. Eti Kusmiati Idit Supriadi, kloter JKS 61 nomor paspor B0932959;
3. Nani Unah Ratnani, kloter JKS 61 nomor paspor B0745299;
4. Mohammad Yuhan Suprianto, kloter JKS 61 nomor paspor A5737138;
5. Koko Koswara Oyong Suwaryo, kloter JKS 61 nomor paspor B0732931;
6. Adryansyah Idris Usman, kloter BTH 14 nomor paspor A3826040;
7. Dede Kurniasih Sulaeman, kloter JKS 61 nomor paspor B0745305;
8. Dadang Barmara Memed, kloter JKS 61 nomor paspor B0214365;
9. Yahman Mistan Meslan, kloter UPG 10 nomor paspor B0693120;
10. Ratna Abdul Gani Muhammad, kloter BDJ 1 nomor paspor A0912791;
11. Susimah Slamet Abdullah, kloter SOC 62 nomor paspor B0874968.

Adapun tiga korban yang sebelumnya diumumkan meninggal adalah sebagai berikut.
1. Hamid Atwi Tarji Rofia dari Kloter SUB 48 nomor passpor B1467965,
2. Busyaiyah Syahrel Abdul Gafar dari kloter BTH 14 nomor passpor A27084,
3. Abdul Karim Sumarmi Idris dari Kloter SUB 46 nomor passpor B1023417.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com