JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Nasdem, Enggartiasto Lukito, mengibaratkan hubungan antara Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh dan Wakil Presiden Jusuf Kalla seperti dwi tunggal yang tak dapat dipisahkan. Meski, kini keduanya berada di partai yang berbeda, namun mereka pernah bernaung di partai yang sama, yaitu Partai Golkar.
"Saya ingat dulu ketika menjadi ketua rapimnas partai, di mana saat itu Pak JK menjadi Ketum dan Pak Surya Paloh menjadi Ketua Dewan Penasihat," kata Enggar saat memberikan arahan pada penutupan Rapat Kerja Nasional Partai Nasdem dalam rangka Konsolidasi Pemenangan Pilkada 2015 di Plenarry Hall JCC Senayan, Jakarta, Selasa (22/9/2015).
Kendati demikian, Enggar tak menyebut bahwa partai yang dimaksud adalah Partai Golkar. Ia hanya mengatakan, jika kerja sama di antara keduanya bukan hanya terjadi kali ini saja, yakni saat Pilpres 2014 lalu. Kerja sama itu sudah terjalin sejak keduanya masih berada di bawah naungan partai berlambang beringin itu.
"Dalam perjalanannya kedua tokoh ini seperti dwi tunggal," kata dia.
Menurut Enggar, kerja sama yang dibangun antara JK dan Paloh seharusnya dapat menjadi teladan bagi 255 calon kepala daerah yang diusung Nasdem saat pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang. Setiap calon diharapkan dapat saling membantu dan mendukung calon lain.
"Begitu model yang kita harapkan saat pilkada nanti. Saling mendukung, tidak saling fitnah, dan tidak saling menjatuhkan antarcalon," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.