Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Negara Tetangga Pahami Upaya Indonesia dalam Masalah Asap

Kompas.com - 18/09/2015, 16:35 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa Indonesia telah berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi masalah asap di Sumatera dan Kalimantan. Kalla menyampaikan bahwa bencana asap semacam ini tidak pernah diinginkan negara mana pun, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta negara tetangga untuk memahami kesulitan Indonesia.

"Selalu saya katakan bahwa ini kan masalah alam. Indonesia sudah berusaha sekuat tenaga, segala biaya, sudah mendatangkan hampir 20 helikopter, pesawat, untuk mengatasi itu, tetapi ternyata sulit. Jangan lupa, itu bukan saja Indonesia, Amerika di California berbulan-bulan tidak bisa selesai karena bertepatan dengan musim kering, seperti saat ini. Tetapi Insya Allah selesai," kata Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Pernyataan ini disampaikan Kalla dalam menanggapi sindiran yang disampaikan warga negara Singapura dan Malaysia terhadap Indonesia melalui media sosial. Mereka menyuarakan kekesalan akan bencana asap di Sumatera dan Kalimantan melalui tagar #terimakasihIndonesia.

Terkait hal itu, Kalla juga mengingatkan akan kewajiban negara tetangga dalam menjaga alam bersama. "Kita sama-sama menikmati alam ini, tetapi sama-sama juga kita kena akibatnya kalau salah, kan. Kalau soal itu, jangankan mereka, kita lebih menderita. Jadi negara-negara tetangga 11 bulan itu menikmati udara segar dari Indonesia. Jadi kalau kena sebulan asap, ya risiko juga itu," kata dia.

Mengenai langkah pemerintah Malaysia yang mulai mengevakuasi warganya dari Pekanbaru, Riau, Kalla menyampaikan bahwa Indonesia telah berusaha sebaik-baiknya untuk mencegah bencana asap. "Pokoknya bukan hanya Malaysia, Indonesia juga. Warga negara Pekanbaru banyak yang pergi ke Jakarta juga. Jadi itu memang itu menghindari hal itu. Sekali lagi bahwa hal itu (asap) tidak diinginkan dan Indonesia sudah berusaha sebaik-baiknya untuk mencegah," kata Kalla.

Hari ini, Kalla menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi di Istana Wapres Jakarta. Menurut dia, dalam pertemuan itu turut disepakati upaya bersama dalam menangani asap. Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk menertibkan perusahaan Malaysia yang beroperasi di Sumatera. Kedua negara meminta perusahaan Malaysia di Sumatera untuk disiplin dan siap ditindak apabila terbukti bersalah terkait kasus pembakaran lahan. Pemerintah Malaysia mendukung upaya Indonesia dalam menegakkan hukum atas kasus itu.

"Di Sumatera banyak perusahaan Malaysia juga beroperasi sehingga Indonesia dan Malaysia mendesak kepada perusahaan Malaysia yang beroperasi di Sumatera untuk disiplin dan juga siap untuk ditindaki apabila memang bersalah," ujar Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com