Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Diminta Lebih Proaktif Awasi Jemaah Haji

Kompas.com - 14/09/2015, 05:33 WIB
MEKKAH, KOMPAS.com- Jamaah calon haji Indonesia meminta agar para petugas kesehatan lebih proaktif memantau kondisi jamaah terutama yang berisiko tinggi dan memberikan pelayanan lebih baik sehingga bisa menekan angka jamaah sakit atau meninggal di luar sarana kesehatan.

Hal itu disampaikan jamaah yang menginap di pemondokan nomor 801, Hotel Al Jawhara, di wilayah Jarwal, Mekkah, Minggu (13/09/2015), ketika 12 Amirul Hajj mengunjungi penginapan terbesar itu.

"Masukan (jamaah) itu konstruktif dan bagus, bagaimana tim kesehatan bisa lebih proaktif memantau kondisi jamaahnya," ujar Ketua Amirul Hajj Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai meninjau pemondokan dengan kapasitas 21.600 orang itu.

Apalagi, lanjut dia, pemondokan yang besar tentu membutuhkan layanan kesehatan yang bisa menjangkau lebih banyak jamaah.

Tim kesehatan pada PPIH tahun ini, diakuinya telah membuat klinik satelit kloter (kelompok terbang) sebagai perantara bagi jamaah yang sakit sebelum dirujuk Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) yang ada di Mekkah.

Dengan adanya klinik kloter dan sektor diharapkan jamaah yang sakit bisa ditangani lebih awal. Namun layanan kesehatan memang harus diperluas mengingat tahun ini banyak sekali jamaah masuk kategori berisiko tinggi (Risti).

Sebelumnya Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekkah PPIH 1436H/2015 dr Thafsin Alfarizi mengakui tahun ini jamaah Risti lebih banyak dari perkiraannya, yaitu dari sekitar 88.000 orang menjadi di atas 100 ribu orang.

Menteri merasa puas

Lebih jauh Lukman Hakim Saifuddin sebagai Ketua Amirul Hajj, mengatakan sebagian besar jamaah di pemondokan yang terdiri dari lima menara itu merasa puas dengan kondisi kamar hotel dan kualitas katering.

"Mereka merasa nyaman, apalagi jarak dari sini ke Masjidil Haram bisa berjalan kaki," katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan akan menyewa kembali penginapan tersebut. "Mudah-mudahan kita bisa mempertahankan (sewa) tempat ini tahun depan," ujarnya.

Bangunan yang luas dengan daya tampung jamaah yang besar, kata dia, juga akan dijadikan model untuk pemondokan haji di Mekkah pada tahun depan guna menjaga kualitas layanan.

Pada kesempatan itu, juga diakuinya, jamaah meminta agar layanan katering di Mekkah ditambah seperti di Madinah, yaitu dua kali makan dan satu kali makanan ringan.

"Hampir sebagian besar jamaah minta katering di tambah tidak hanya sehari," kata Lukman Hakim Saifuddin.

Tahun ini untuk pertama kalinya pemerintah cq Kemenag (PPIH) memberikan layanan katering makan siang kepada jamaah di Mekkah selama 15 kali, dengan menu nasi dan dua lauk pauk, serta sayuran, buah-buahan, serta dua botol air minum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com