Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penembakan, Kementerian ESDM Sebut Ini Baru Pertama Kali

Kompas.com - 10/09/2015, 23:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penembakan yang dilakukan orang tak dikenal di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang berlokasi di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, baru pertama kali ini terjadi.

Menurut Kepala Pusat Informasi Publik Kementerian ESDM Hufron Asrofi, pihaknya cukup kaget lantaran sebelumnya belum pernah ada kejadian seperti itu.

"Iya. Belum pernah ada. Ya, mudah-mudahan jangan terulang. Nanti sayang peluru dibuang-buang," kata Hufron saat dihubungi Kompas.com, pada Kamis (10/9/2015),

Penembakan dikabarkan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Pada saat itu, di Kantor Kementerian ESDM tengah berlangsung konferensi pers dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said terkait paket kebijakan di sektor energi.

Namun, Hufron mengakui tak mendengar suara tembakan yang menyasar lantai empat gedung tersebut.

Konferensi pers sendiri berlangsung di lantai tiga Gedung Samaun Samadikun. Reporter Kompas.com yang ada di tempat kejadian perkara pun tak mendengar suara tembakan.

"Tadi ada konferensi pers. Belum kelar, saya diminta rapat ke Kantor Kemenko Perekonomian. Ya sudah. Sampai magrib, baru balik saya (ke kantor)," ucap Hufron.

Hufron mendapat laporan adanya penembakan dari orang-orang yang ada di area parkir. Namun, tak berselang lama setelah kejadian, Kementerian ESDM sudah melaporkan ke pihak kepolisian.

"(Saat ini) Polisi masih tetap waspada. Namanya juga dapat laporan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

Nasional
Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Nasional
Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Nasional
Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Nasional
PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

Nasional
SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com