Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Fadli Zon, Ekonomi Memburuk Bukan karena Koalisi, melainkan Kegagalan Jokowi

Kompas.com - 03/09/2015, 13:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, akar masalah dari situasi ekonomi yang memburuk saat ini bukanlah pada persoalan dukungan politik. Menurut dia, masalah itu tidak ada hubungannya dengan Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat.

"KMP sejauh ini obyektif dan tidak pernah menjegal pemerintah, karena KMP ingin mengedepankan kepentingan rakyat dan memberi ruang bagi pemerintahan baru untuk konsolidasi," kata Fadli dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (3/9/2015), seperti dikutip Antara.

Fadli mengatakan, keadaan sekarang ini bukan soal koalisi partai pendukung di DPR, melainkan karena pemerintah yang gagal dalam memerintah dan salah dalam menilai keadaan. (Baca: PAN Gabung ke Pemerintah, Amien Rais Bicara soal "Rangkulan Maut")

Dia menilai, pemerintah tidak mampu mengonsolidasikan timnya, tidak mampu mendiagnosis, dan bahkan tidak tahu mana yang menjadi prioritas.

"Bahkan Presiden (Joko Widodo) sendiri tidak bisa membedakan mana tugas presiden, mana tugas ketua RT. Misalnya, dalam soal distribusi kartu ke masyarakat, itu ruang lingkup tugas ketua RT, bukan presiden," ujarnya.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu mengkritik bahwa pemerintah saat ini sudah mulai kehilangan momentum, khususnya di bidang ekonomi. (Baca: Bagi Aburizal, Sah-sah Saja PAN Pilih Keluar dari KMP)

Menurut dia, dinamika global memang memiliki pengaruh terhadap kondisi ekonomi nasional. Namun, situasi ekonomi tidak akan bertambah buruk jika pemerintah mengerti bagaimana cara menghadapinya.

"Jadi ini terkait leadership dalam pemerintahan. Pemerintah tidak mampu melakukan intervensi kebijakan ekonomi," kata Fadli.

Dia mengatakan, kegagalan ini dampaknya membuat jumlah pengangguran, kemiskinan, dan beban utang luar negeri makin meningkat. Selain itu, menurut dia, rupiah terpuruk hebat sejak 1998 dan cadangan devisa menurun. (Baca: "Tidak Ada Makan Siang Gratis, Pasti PAN Akan Masuk Kabinet")

"Sehingga, jangan pernah berpikir dengan menambah dukungan partai (PAN) ke koalisi pemerintah akan menyelesaikan situasi ekonomi yang buruk ini," katanya.

Dia menegaskan, DPR saat ini terus memberikan dukungan kepada pemerintah selama program pemerintah baik untuk rakyat. Fadli mengatakan, makin buruknya situasi ekonomi nasional saat ini lebih karena kegagalan pemerintah sendiri untuk menyikapinya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan bahwa partainya bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) untuk mendukung penuh segala program yang dijalankan pemerintahan. (Baca: Jokowi: Saya Sangat Menghargai Bergabungnya PAN

"PAN bergabung. Kalau sebelumnya mendukung, kami menyatakan bergabung dengan pemerintah untuk menyukseskan seluruh program pemerintah," ujar Zulkifli di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Dia mengatakan, pihaknya kali ini tidak lagi mendukung, tetapi benar-benar ingin berperan bersama pemerintah menyelesaikan persoalan lesunya perekonomian Indonesia saat ini.

Menurut dia, sudah saatnya PAN menilai semua pemangku kepentingan ini bersatu bersama-sama untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan rakyat Indonesia, serta kepentingan NKRI di atas kepentingan kelompok ataupun partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com