Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosialisasi MERS untuk Jemaah Haji Masih Minim

Kompas.com - 29/08/2015, 06:33 WIB

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan menyiapkan sejumlah langkah untuk menjaga agar jemaah haji Indonesia tak tertular Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS).

Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama pada BBC Indonesia, Jumat (28/8/2015), sejak sebelum berangkat calon jemaah haji sudah diberikan penyuluhan-penyuluhan tentang apa itu MERS (Sindrom Pernapasan Timur Tengah) dan bagaimana pencegahannya. Begitu juga saat di bandara dan ketika tiba di sana, jemaah kembali mendapatkan penyuluhan mengenai MERS.

Calon jemaah juga diberikan masker ekstra untuk melindungi diri terhadap kemungkinan MERS.

"Teorinya, harus meminimalisir kontak dengan kerumunan orang. Tapi ini kan tidak mungkin dilakukan, maka pada saat di kerumunan, masker diberikan untuk melindungi diri," kata Tjandra Yoga.

Dia juga menambahkan, petugas kesehatan yang mendampingi jemaah juga sudah terus berkoordinasi dengan tim kesehatan Arab Saudi dan mendapat materi tentang MERS-CoV.

Tjandra Yoga tidak terlalu khawatir tentang meningkatnya jumlah korban tewas akibat MERS di Arab Saudi. Ia mengatakan bahwa saat ini kasus tersebut baru terjadi di Riyadh, belum di kota-kota perhajian seperti Mekah, Madinah, dan Jeddah.

"Yang terjadi di Riyadh pun sebagian besar masih di rumah sakit, sama seperti di Korea Selatan, dari satu orang menular ke rumah sakit. Pemerintah Arab Saudi kini sedang sekuat tenaga melokalisir agar tidak tersebar. Saya percaya mereka melakukan upaya itu secara maksimal, WHO juga memberi perhatian khusus," kata Tjandra Yoga.

Penyakit kronis

Tjandra mengimbau pada jemaah dan calon jemaah yang sudah mengalami penyakit jantung kronis, diabetes, gagal ginjal, atau paru kronis sebaiknya melakukan kontrol dan menyiapkan obat-obatan yang harus dimakan secara rutin. Alasannya, 60-70 persen pasien yang tertular MERS sudah mengalami penyakit kronis sebelumnya.

Selain itu, ia juga menganjurkan agar jemaah dan calon jemaah haji melakukan cuci tangan dengan sabun untuk mengurangi risiko penularan berbagai penyakit. Juga menghindari kontak dengan unta, karena 50-70 persen unta di jazirah Arab positif MERS-CoV.

"Tidak usahlah ada kontak dengan unta. Ibu Menteri sudah bilang jangan foto, jangan minum susu mentah," ujar Tjandra Yoga.

Sepulangnya jemaah haji, mereka juga akan mendapat Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji, dan dalam dua minggu, jika mengalami demam, sesak napas, atau batuk, harus kontrol ke petugas kesehatan dan melaporkan bahwa mereka baru pulang haji.

Karena penularan di Riyadh saat ini terjadi di rumah sakit, Tjandra Yoga juga mengatakan, jika jemaah haji terpaksa ke rumah sakit di Arab Saudi, maka selain menjaga kebersihan, mereka juga harus menghindari kerumunan orang di sekitar UGD, karena inilah yang menjadi sumber penularan di Korea Selatan. Selain itu, jangan terlalu banyak menyentuh benda-benda di rumah sakit.

Namun, lebih baik apabila jamaah terlebih dulu menghubungi dokter di kloter mereka, yang jika diperlukan, bisa memberi rujukan ke Balai Pengobatan Haji Indonesia.

Informasi terbatas

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekayaan Miliaran Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Kekayaan Miliaran Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Nasional
LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Nasional
KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

Nasional
Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Nasional
Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Nasional
Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com