Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Situs Web "Revolusimental.go.id" Dialokasikan Rp 200 Juta

Kompas.com - 27/08/2015, 22:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Sugihartatmo menyangkal pembiayaan program pembuatan situs web (website) revolusi mental yang dikabarkan menelan biaya Rp 140 miliar.

Menurut dia, informasi mengenai jumlah anggaran yang beredar di media berbeda dengan yang tercantum dalam APBN-P 2015.

"Kami ingin meluruskan informasi yang berkembang terkait pembiayaan program pembuatan website revolusi mental yang dikabarkan telah menelan biaya Rp 140 miliar adalah tidak benar. Anggaran persiapan website dialokasikan maksimal Rp 200 juta. Anggaran program gerakan revolusi mental secara keseluruhan sebagaimana tertuang dalam APBNP 2015 adalah sebesar Rp 149 miliar," kata Sugihatatmo dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta pada Kamis (27/8/2015).

Menurut dia, penggunaan instrumen website hanya salah satu dari sejumlah program gerakan nasional revolusi mental. Program-program yang lain meliputi sosialisasi dan komunikasi publik, koordinasi pusat dengan daerah, kesekretariatan, dan operasional.

Gerakan revolusi mental sendiri adalah gerakan nasional yang memiliki tiga nilai, yaitu integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong. Sebagai pedoman bagi masyarakat terkait gerakan revolusi mental, telah disusun buku landasan filosofis dan buku panduan umum revolusi mental. Gerakan nasional revolusi mental hanya dapat berjalan secara optimal dan efektif dengan keterlibatan dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.

Kemenko PMK juga meminta maaf atas tidak berfungsinya website www.revolusimental.go.id yang baru saja diluncurkan beberapa waktu yang lalu.

"Kami bertanggung jawab atas ketidaknyamanan ini dan sedang berupaya untuk memperbaikinya," kata Sugihartatmo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com