Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OC Kaligis: Saya Sakit, tapi Saya Malu Tidak Datang ke Pengadilan

Kompas.com - 27/08/2015, 13:35 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otto Cornelis Kaligis menolak jaksa penuntut umum membacakan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (27/8/2015). Kepada majelis hakim, Kaligis sempat curhat mengenai kondisi kesehatannya yang memburuk sejak ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Sampai hari ini, sebenarnya saya sakit, tapi saya malu untuk tidak datang (ke pengadilan). Kalau tidak kasih keterangan, nanti keterangan ini dipelintir lagi," ujar Kaligis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis siang.

Kaligis mengatakan, sejak ditahan di rumah tahanan Pomdam Guntur cabang KPK, tensinya selalu tinggi mencapai 190/95 mmHg. Sebelum ditahan KPK, ia telah mengidap hipertensi dan diabetes melitus. (baca: Sakit, Tak Ada Pengacara, Belum Baca Dakwaan Jadi Alasan Kaligis Minta Sidang Ditunda)

Kaligis mengaku telah mengadukan kondisi kesehatannya kepada dokter KPK, Yohannes, dengan memperlihatkan surat dari dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.

Selama ini, kata Kaligis, kesehatannya ditangani oleh dokter Terawan Agus Putranto dari RSPAD. Kepada KPK, Kaligis telah berkali-kali meminta diperiksa kesehatannya oleh dokter Terawan. Namun, permintaan tersebut ditolak. (baca: Kuasa Hukum Panitera PTUN: Ada Pertemuan OC Kaligis dengan Ketua PTUN Medan)

"Sudah sejak semula saya minta diperiksa dokter Terawan, ada empat surat saya ke KPK. Tapi itu tidak digubris, bahkan dikatakan dokter Terawan tidak independen," kata Kaligis.

Kaligis menyayangkan, KPK mempersulitnya mendapat pengobatan. Oleh karena itu, ia sengaja menyempatkan diri datang ke persidangan hari ini untuk mengungkap alasannya tidak ingin dakwaannya dibacakan dahulu. (baca: Panitera PTUN Medan Akui Terima 2.000 Dollar AS dari OC Kaligis dan Gerry)

"Jadi saya datang (ke sidang). Saya cuma mohon supaya saya bisa ke dokter Terawan dulu untuk ketenangan jiwa saya," kata dia.

Kaligis mengatakan, dokter KPK pernah menyanggupi memanggil dokter Terawan untuk memeriksanya. Namun, kata Kaligis, KPK beralasan sedang ada proses akreditasi rumah sakit sehingga pemeriksaan batal. (baca: Kuasa Hukum Sebut OC Kaligis Alami Masalah Pembuluh Darah di Otak)

"Padahal saya bicara dengan Terawan, dispeaker supaya jaksa penuntut umum bisa dengar. Jawaban Terawan siap memeriksa saya setiap waktu," kata Kaligis.

Sementara itu, menurut Kaligis, dokter Yohannes yang merawatnya selama di rutan tidak memahami penyakitnya. Bahkan, ia tidak pernah diberikan obat sesuai dengan penyakit yang dikeluhkannya.

"Dokter Yohannes ini kan dokter umum. Saya kasih lihat hasil diagnosis saya kelainan di kepala kiri, tidak bisa jelasin," tutur Kaligis.

Pemeriksaan kesehatan Kaligis lalu ditangani oleh tim medis dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Jumat (21/8/2015). Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk meminta second opinion atas kondisi kesehatan Kaligis.

"Pemeriksaan second opinion dilakukan tanpa adanya resep dan hanya pemeriksaan. Siapa ini dokternya? Bukan dokter Terawan karena ditolak KPK," kata Kaligis.

"Bukan saya tidak siap. Saya siap sekali untuk ini. Tapi ini masalah kesehatan saya," lanjut dia.

Seteleh mendengarkan penjelasan tersebut, Majelis Hakim memutuskan kembali menunda sidang. Sedianya sidang pembacaan dakwaan terhadap Kaligis dilakukan pada Kamis (20/8/2015). Namun, menurut jaksa KPK, begitu dijemput di rumah tahanan Pomdam Guntur cabang KPK, Kaligis mengaku sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com