Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razman Merasa Ada yang Disembunyikan Gatot Pujo dan Evy

Kompas.com - 18/08/2015, 13:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Razman Arif Nasution mengaku, selama beberapa bulan menjadi kuasa hukum Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo dan istrinya, Evy Susanti, kliennya tidak terlalu terbuka kepadanya. Bahkan, Razman merasa ada yang ditutupi oleh Gatot dan Evy terkait kasus yang menjeratnya.

"Saya menduga ada yang disembunyikan oleh klien saya terhadap saya dan tim," ujar Razman di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Razman mengatakan, dalam setiap pemeriksaan, ia berperan sebagai pengantar surat antara Gatot dan Evy. Keduanya memang ditahan di tempat berbeda. Gatot ditahan di rutan Cipinang, sementara Evy di rutan KPK.

"Bahkan bisa dikatakan seperti pengantar surat yang ditulis ibu Evy saya sampaikan ke pak Gubernur. Pak Gubernur menulis surat, saya sampaikan ke bu Evy. Tentu saya tidak mau buka isinya," katanya.

Meski penasaran, Razman tidak mau membuka surat tersebut. Saat menanyakan isi surat tersebut kepada kliennya apakah terkait kasus yang menjerat mereka, Razman hanya menerima jawaban yang tidak pasti. (baca: Jampidsus: Enggak Ada Wewenang Gatot "Ngatur-ngatur"...)

"Saya kan bingung. Saya tidak mau integritas saya, saya pertaruhkan dengan sesuatu yang nantinya di pengadilan itu terpatahkan," kata Razman.

Begitu pula saat Razman menanyakan latar belakang Evy karena banyak media yang mempertanyakan hal tersebut. Saat bertanya langsung, Razman mengaku mendapat penolakan dari Evy untuk menjelaskan.

"Ketika itu saya tanya, 'sudah pak, tidak usah dibahas-bahas'. Oh, tidak bisa, saya sulit," kata Razman.

Terlebih lagi, dalam kasus ini tak hanya Gatot dan Evy yang terlibat. Sejumlah nama mulai dari tiga hakim, satu panitera, sampai pengacara Otto Cornelis Kaligis pun ditetapkan KPK sebagai tersangka.

"Apalagi ini juga akan membawa, katakanlah, akan menyebutkan nama A, nama B, dalam kaitannya kasus bansos. Saya minta untuk usut setuntas-tuntasnya siapapun yang jadi kuasa hukumnya," kata dia.

Razman mengaku mundur dari tim kuasa hukum Gatot-Evy. Ia merasa kerap mendapat intervensi dari kedua kliennya tersebut. (baca: Merasa Diintervensi Gatot Pujo dan Istrinya, Razman Mundur dari Tim Kuasa Hukum)

Kasus yang menjadikan Gatot dan Evy sebagai tersangka ini bermula dari operasi tangkap tangan KPK di Gedung PTUN Medan, 9 Juli. Dalam operasi itu, KPK menangkap M Yagari Bhastara alias Gerry, pengacara dari kantor hukum OC Kaligis and Partner.

Gerry diduga menyuap tiga hakim PTUN Medan, yakni Tripeni Irianto Putro, Amir Fauzi, dan Dermawan Ginting, serta seorang panitera, Syamsir Yusfan. (baca: Nasdem Minta Gatot Pujo Tak Kaitkan Kasusnya dengan Politik)

Gerry adalah pengacara yang mewakili Ahmad Fuad Lubis, pegawai Pemprov Sumut yang menggugat Kejaksaan Tinggi Sumut. Gugatan ke PTUN Medan ini berkaitan dengan surat perintah penyelidikan yang dikeluarkan Kejaksaan Tinggi Sumut atas dugaan penyalahgunaan wewenang berkaitan dengan dugaan korupsi dana bansos di Pemprov Sumut. Dalam penyuapan ini, Gerry diduga hanya menjalankan perintah atasannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com