Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Ke-70 RI, Warga Kecewa Tidak Bisa Masuk ke Dalam Istana

Kompas.com - 17/08/2015, 13:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Matahari sedang terik-teriknya, ratusan warga berdesakan di areal luar pagar Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta pada Senin.

Penjagaan aparat kepolisian ada di mana-mana. Mereka melarang warga terlalu dekat dengan tribun undangan peserta upacara di Istana.

Sebagian besar orang yang berdesakan di bawah panasnya matahari itu adalah warga yang ingin menghabiskan waktu libur 17-an sambil berpiknik di Monas. Namun karena Monas belum dibuka, mereka mengikuti upacara terlebih dahulu.

Meski berdiri berjejalan, mereka tampak ikut hormat saat pengibaran bendera, dan juga khidmat mengheningkan cipta. Saat Presiden Joko Widodo membacakan pidato kenegaraan, beberapa warga terlihat mengabadikannya melalui kamera ponsel mereka dari layar raksasa yang disediakan.

"Sudah jadi kebiasaan keluarga saya kalau 17-an ikut upacara ke sini," kata Yati (55) warga Cakung, Jakarta, Timur, di Jakarta, Senin.

Yati datang berdua dengan suaminya Sagia (65) yang dulunya bekerja sebagai sopir. Sambil menunggu upacara mulai, Yati menggelar jarik batik miliknya di atas rumput di jalur hijau dekat Istana. Mereka berteduh di bawah pohon sambil menyesap kopi buatan dari rumah yang dibawanya sebagai bekal.

Usai menerima telepon dari anak laki-lakinya yang bekerja di PLN di Kalimantan dan mengucapkan selamat hari merdeka, Sagia mengisahkan, dulu pada tahun 70-an, warga diperbolehkan masuk areal Istana usai upacara.

"Zaman Pak Harto, kami boleh masuk ke halaman, berfoto-foto di rumput. Memang dibatasi sih, tetapi kami senang boleh masuk. Sekarang dijaga ketat," kata Sagia, yang datang menggunakan KRL gratis dari Cakung.

Warga lain, Sukiman (82), asal Mampang Prapatan, juga berkisah bahwa pada zaman Soekarno, masyarakat bisa turut upacara tanpa ada batasan.

"Saya sedih lihat cara warga dipinggirkan begini," kata Sukiman yang pernah bertempur membela negara, memberantas berbagai pemberontakan, mulai dari RMS hingga PRRI.

Warga berharap, ke depan, masyarakat difasilitasi untuk ikut serta merayakan upacara bendera 17 Agustus.

"Katanya merdeka, tetapi cuma bisa melihat Presiden dari TV besar," kata Sukiman yang hadir dengan mengenakan kaus bergambar Soekarno dan caping bertempelkan isi pidato "Jas Merah" Soekarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com