Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan kepada 46 Tokoh

Kompas.com - 13/08/2015, 11:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan kepada 46 tokoh yang berjasa di berbagai bidang dan membawa manfaat untuk masyarakat banyak. Acara penganugerahan dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Pemberian tanda jasa kehormatan ini merupakan hasil persetujuan sidang Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (Dewan GTK) periode Agustus 2015. Tanda kehormatan Bintang Mahaputra diberikan karena tokoh-tokoh tersebut dianggap berjasa luar biasa di berbagai bidang, pengabdian dan pengorbanan di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, hingga ilmu pengetahuan dan teknologi, serta darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional hingga internasional sesuai Pasal 28 ayat 2 UU No 20/2009.

Adapun tanda kehormatan Bintang Jasa diberikan kepada tokoh yang dianggap besar di peristiwa tertentu yang bermanfaat bagi kebesaran negara, pengabdiannya di bidang ekonomi, sosial, politik, serta jasanya diakui di tingkat nasional sesuai Pasal 28 ayat 3 UU Nomor 29/2009.

Berikut adalah nama-nama penerima tanda kehormatan masing-masing dengan surat keputusannya.

A. Bintang Mahaputra Adipradana
- Hamdan Zoelva (mantan Ketua MK)
- Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (mantan Panglima TNI)
- Jenderal Pol (Purn) Sutanto (mantan Kapolri)
- Jenderal Pol (Purn) Bimantoro (mantan Kapolri)

B. Bintang Mahaputra Utama
- Achmad Sodiki (mantan hakim MK)
- Hardjono (mantan hakim MK)
- Ahmad Fadli Sumadi (mantan hakim MK)
- Muhammad Alim (hakim MK periode 2010-2015)
- Laksamana TNI (Purn) Marsetio (mantan KSAL)
- Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia (mantan KSAU)
- Harbrinderjit Singh Dillon (mantan utusan khusus Presiden untuk penanggulangan kemiskinan)
- Busyro Muqoddas (mantan Ketua KY dan pimpinan KPK)
- Haryono Umar (mantan komisioner KPK)
- Thahir Saimima (mantan komisioner KY)
- Mustofa Abdullah (mantan anggota KY)
- Zainal Arifin (mantan anggota KY)
- Soekotjo Soeparto (mantan anggota KY)
- Sabam Sirait (mantan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan)
- Syafii Maarif (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah)
- Franz Magnis Suseno (filsuf dan budayawan)
- Surya Paloh (tokoh pers nasional)
- Harun Nasution (pengembang budaya moderat)

C. Bintang Jasa Utama
- Alm Burhan Muhammad (Duta Besar RI untuk Pakistan)
- Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat)
- Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah)
- Cornelis (Gubernur Kalimantan Barat)
- Frans Lebu Raya (Gubernur NTT)
- Christiany Eugenia Paruntu (Bupati Minahasa Selatan)
- Stephanus Malak (Bupati Sorong)
- Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya)
- Didin Hafidhuddin Maturidi (Ketua Badan Amal Zakat Nasional)
- Dato Sri Profesor Tahir (Mayapada Group)
- Mochtar Riyadi (Lippo Group)
- Schoichiro Toyoda (member of the board Toyota Motor)
- Toshihiro Nikai (Chairman General Council Liberal Democratic Party)

D. Bintang Jasa Pratama
- Heri Listyawati Burhan (istri Duta Besar RI untuk Pakistan)

E. Bintang Penegak Demokrasi Utama
-
Husni Kamil Manik (Ketua Komisi Pemilihan Umum)
- Muhammad (Ketua Badan Pengawas Pemilu)

F. Bintang Budaya Parama Dharma
- Mustofa Bisri (pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin Lteteh, Rembang)
- Gunawan Soesatyo Mohammad (sastrawan, budayawan)
- Alm Petrus Josephus Zoetmulder (ahli sastra Jawa kuno penyusun kamus Jawa kuno-Inggris)
- Alm Wasi Kolodoro/Ki Tjokrowasito (komposer musik karawitan Jawa dan pendukung utama Sendratari Ramayana)
- Alm Hosesein Djajadiningrat (pelopor tradisi keilmuan)
- Alm Nursjiwan Tirtaamidjaja (perancang busana dan batik)
- Alm Hendra Gunawan (pelukis dan pematung)
- Alm Soejoedi Wiryoatmojo (arsitek)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com