JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera telah menggelar proses pemilihan Ketua Majelis Syuro dan Presiden PKS periode 2015-2020. Proses ini berlangsung lebih cepat dari jadwal yang diagendakan pada Oktober 2015. Apa alasannya?
"Karena ada hajat pilkada, prosesnya kami majukan," kata Presiden PKS Sohibul Iman kepada Kompas.com, Selasa (11/8/2015).
Ia menjelaskan, dalam kondisi normal, pelaksanaan Musyawarah Majelis Syuro dan Musyawarah Nasional PKS dilangsungkan secara bersamaan. Namun, karena jadwal pelaksanaan Munas PKS berdekatan dengan pilkada serentak, proses itu dipercepat.
"Yang kemarin itu baru proses Musyawarah Majelis Syuro-nya. Dalam proses itu, ada pemilihan Ketua Majelis Syuro, Presiden PKS, dan struktur pimpinan parpol," ujarnya.
Sohibul menambahkan, dalam waktu dekat, PKS akan fokus pada suksesi kontestasi pilkada serentak yang akan digelar di 269 wilayah. Sementara itu, penyusunan program jangka panjang akan dilaksanakan pada munas mendatang.
Salim Segaf Aljufrie terpilih sebagai Ketua Majelis Syuro (MS) PKS, menggantikan Hilmi Aminuddin. Hidayat Nur Wahid terpilih sebagai Wakil Ketua MS. Presiden PKS periode 2015-2020 dijabat Muhammad Sohibul Iman, menggantikan Anis Matta. (Baca: Kepengurusan Baru PKS, Majelis Syuro hingga Presiden Diganti)
Sidang musyawarah Majelis Syuro PKS juga memutuskan Suharna Surapranata sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP), Surahman Hidayat sebagai Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP), Taufik Ridlo sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP), Mahfuzh Abdurrahman sebagai Bendahara Umum DPP, serta Untung Wahono sebagai Sekretaris Majelis Syuro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.