Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tunjuk Utusan Khusus untuk Rundingkan Wilayah Ambalat dengan Malaysia

Kompas.com - 10/08/2015, 15:36 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Joko Widodo telah menunjuk utusan khusus, yaitu Duta Besar Eddy Pratomo, untuk berunding dengan utusan khusus Malaysia dalam membahas persoalan wilayah Ambalat. Pertemuan tingkat utusan khusus tersebut dimulai pada Agustus 2015.

"Oleh karena itu, dalam konteks Malaysia untuk mempercepat penyelesaian batas wilayah maritim, Presiden sudah menunjuk utusan khusus, yaitu Duta Besar Eddy Pratomo. Pada saat saya bertemu dengan Menteri Luar Negeri Malaysia di Kuala Lumpur kemarin, saya sudah sampaikan bahwa Indonesia sudah menunjuk utusan khusus, Malaysia sudah menunjuk utusan khusus," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Senin (10/8/2012).

Menurut Retno, persoalan Ambalat terjadi karena adanya tumpang tindih klaim kepemilikan wilayah antara Indonesia dan Malaysia. Tumpang tindih kepemilikan ini terjadi karena batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia di Ambalat belum jelas. (Baca: TNI Kirim 3 Sukhoi ke Tarakan untuk Awasi Perbatasan dengan Malaysia)

"Overlapping klaim karena batas wilayah maritimnya belum selesai," ucap dia.

Sejauh ini, Indonesia telah melakukan negosiasi dengan Malaysia terkait perbatasan wilayah maritim hingga 28 kali. Retno pun berharap batas wilayah maritim ini bisa segera diperjelas sehingga bisa meminimalkan kemungkinan konflik antardua negara. (Baca: Nasionalisme dan Ambalat)

"Ini yang harus terus kita utamakan sehingga makin cepat masalah perbatasan itu diselesaikan, maka akan semakin memperjelas batas-batasnya dan dapat dihindari masalah-masalah yang terjadi," ujar Retno.

Kemenlu sebelumnya menyampaikan bahwa Indonesia dan Malaysia masih perlu menyelesaikan batas maritim di lima segmen, yakni di Laut Sulawesi, Laut Tiongkok Selatan, Selat Singapura bagian Timur, Selat Malaka bagian Selatan, dan Selat Malaka.

Kapal perang Malaysia beberapa kali diketahui memasuki wilayah Ambalat di Kalimantan Utara. Sejak Januari hingga Juni 2015, dilaporkan ada sembilan kapal perang Malaysia yang masuk secara ilegal ke wilayah Ambalat. (Baca: Indonesia dan Malaysia Sepakat Tidak Akan Turunkan Prajurit di Ambalat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com