Persoalan masyarakat
Kelas sosial ekonomi masyarakat sangat memengaruhi persepsi atas persoalan di masyarakat. Masalah perut, menurut publik, selalu bertengger di posisi teratas dalam daftar permasalahan bangsa paling mendesak untuk diselesaikan pemerintah. Publik sesungguhnya mengakui usaha pemerintah untuk menjaga perekonomian Indonesia. Ini terlihat dari peningkatan kepuasan terhadap kinerja pemerintah di bidang tersebut.
Sejumlah operasi pasar dan penguatan fungsi ketahanan pangan terbukti menahan lonjakan inflasi. Namun, itu tampaknya belum cukup. Harga makanan pokok pada Juli 2015 dinilai mencekik oleh tiga dari empat responden. Kondisi ini semakin terpuruk dibandingkan April 2015, ketika dua dari tiga responden menjeritkan mahalnya produk pangan.
Pemenuhan kebutuhan pendidikan juga terhambat masalah biaya. Meskipun banyak sekolah gratis, orangtua siswa masih perlu biaya untuk pembelian buku atau transportasi. Penilaian positif terhadap pelayanan pendidikan kini menurun dibandingkan April 2015, terlebih lagi Juli merupakan awal tahun ajaran baru.
Namun, apresiasi responden terhadap pelayanan kesehatan terpantau stabil selama tiga bulan terakhir. Penilaian positif menonjol pada aspek peningkatan keterjangkauan fasilitas layanan kesehatan. Pada Juli 2015, pelayanan kesehatan paling banyak diapresiasi responden. Sayangnya, penilaian terhadap kualitas kinerja petugas medis justru memburuk.
Rasa aman
Dalam hierarki kebutuhan Abraham Maslow, setelah kebutuhan fisik terpenuhi, manusia akan mencari rasa aman. Dalam hal itu, kondisi negara ini dinilai baik. Berbeda dengan kebutuhan hidup secara materi yang dinilai kurang terpenuhi, kebutuhan nonfisik justru dinilai relatif memadai. Sembilan dari sepuluh responden merasa aman tinggal di Indonesia. Tiga dari empat responden pun percaya bahwa aparat keamanan mampu melindungi masyarakat.