Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaksanaan Pilkada Serentak Dikhawatirkan Tertunda karena Faktor Ini

Kompas.com - 09/07/2015, 21:30 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Peneliti Para Syndicate Toto Sugiarto menyebutkan ada beberapa alasan yang berpotensi menghalangi pelaksanaan pilkada serentak pada Desember 2015. Beberapa alasan tidak hanya terkait kesiapan penyelenggara, tetapi karena adanya dorongan politik yang kuat.

Pertama, terkait kesiapan regulasi. Putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus batasan bagi keluarga dan kerabat petahana dalam Undang-Undang Pilkada, secara tidak langsung menimbulkan perdebatan.

Hal tersebut dikhawatirkan berujung pada desakan untuk merevisi undang-undang. Selain itu, belum adanya sanksi tegas bagi pelaku kecurangan dalam UU Pilkada juga berpotensi membuat ajang kontestasi tersebut dipenuhi pelanggaran kecurangan. Di sisi lain, revisi undang-undang akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Peserta pilkada akan menghalalkan segala cara untuk menang, karena tidak ada sanksi berarti yang perlu ditakuti," ujar Toto dalam diskusi di Kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Kamis (9/7/2015).

Alasan kedua, menurut Toto, adalah potensi gangguan akibat ketidaksiapan anggaran. Dana bagi pengawas pemilu yang tidak juga terpenuhi hingga saat ini, dikhawatirkan mengganggu kompetensi pengawas.

Padahal, seperti penyelenggara, pengawas juga membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Hal berikutnya adalah potensi konflik. Menurut Toto, pilkada adalah suatu kontestasi politik yang sangat dekat dengan masyarakat. Persaingan memperebutkan menang atau kalah akan sangat berpengaruh pada emosi yang bisa saja memunculkan konflik horizontal.

"Konflik pada pilkada tahun lalu ada 10 persen. Menurut data LIPI, pada 2005-2008, sebesar 10-15 persen pilkada diwarnai konflik," kata Toto.

Kemudian, hal lainnya terkait kesiapan partai politik dalam menghadapi pilkada. Kesiapan bisa mencakup tersedianya anggaran partai politik, maupun penyelesaian sengketa bagi parpol yang sedang bermasalah.

Peneliti Formappi, Lucius Karus, mengatakan, ketidaksiapan partai politik sangat mungkin menggerakkan DPR untuk memaksa agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda pelaksanaan pilkada. Hal itu semata-mata untuk menghindari kerugian beberapa partai bersengketa yang terancam tidak dapat mengikuti pilkada serentak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Luhut Bela Jokowi soal Kaesang | Jokowi Jenguk Prabowo Usai Operasi Cedera Kaki

[POPULER NASIONAL] Luhut Bela Jokowi soal Kaesang | Jokowi Jenguk Prabowo Usai Operasi Cedera Kaki

Nasional
Kaesang Dinilai Unggul di Jateng, PDI-P Andalkan Kekuatan Kolektif

Kaesang Dinilai Unggul di Jateng, PDI-P Andalkan Kekuatan Kolektif

Nasional
Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Nasional
KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

Nasional
Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Nasional
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Nasional
Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com