JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding meminta Presiden Joko Widodo tak lagi melihat dikotomi kalangan profesional dan dari partai politik dalam memilih menteri di kabinet. Menurut dia, saat ini sudah terbukti menteri berlatar belakang profesional justru tak bisa bekerja dengan maksimal.
Penilaian itu ia sampaikan dengan melihat kinerja menteri bidang ekonomi, yang sebagian besar diisi oleh menteri berlatar profesional. Latar belakang menteri yang semula dipercaya bekerja tanpa kepentingan itu, kata dia, justru membuat kondisi ekonomi melemah.
"Menteri yang dulu kita sebut profesional, justru tidak bekerja secara profesional," kata Karding di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Ia membandingkan menteri berlatar belakang profesional dengan menteri dari PKB, yakni Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Menteri Desa Marwan Jafar. Ia menganggap bidang yang ditangani ketiga menteri itu tidak menemui banyak bermasalah. Meski ada kisruh sepak bola di kepemimpinan Imam sebagai Menpora, Karding yakin bahwa Imam tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
"Pak Imam bekerja (membekukan PSSI) sesuai prinsip yang dia yakini dan sesuai instruksi Presiden," ucapnya.
Hal terpenting dalam reshuffle kabinet, kata Karding, adalah agar kinerja pemerintahan lebih baik. Jangan sampai perombakan kabinet hanya menjadi kepentingan kelompok tertentu. "Yang jelas di PKB, kita pastikan semua menteri bekerja dengan baik," ucap Karding.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.