Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Instruksikan Segera Relokasi Warga Sinabung

Kompas.com - 02/07/2015, 17:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menekankan perlunya relokasi warga di sekitar lokasi Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Menurut Jokowi, pola penanganan Sinabung harus dilakukan dengan pola baru supaya penanganan bisa lebih cepat.

"Presiden menggarisbawahi perlunya relokasi bagi warga yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian akibat bencana di sana," ujar anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki seusai rapat terbatas di istana kepresidenan, Kamis (2/7/2015).

Pola penanganan bagi korban bencana Sinabung yang ada saat ini dianggap tidak bisa menuntaskan masalah sejak Sinabung meletus pertama kali pada September 2013. Dana yang sudah digelontorkan pemerintah sejak erupsi 2013 mencapai Rp 141,2 miliar, termasuk bantuan Rp 6 miliar dari Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Maka dari itu, perlu ada pola baru yang dilakukan.

Untuk itu, Jokowi memerintahkan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup segera menyiapkan area relokasi warga. Kalau masih ada lahan yang dimiliki perorangan, Presiden meminta penyelesaiannya secara cepat karena kebutuhannya sudah mendesak. "Apalagi ini menyangkut masalah kemanusiaan," ucap Teten.

Ia menambahkan, Jokowi juga mempertimbangkan wilayah pertumbuhan ekonomi untuk mendukung kehidupan perekonomian warga relokasi. Misalnya, penyediaan sarana dan prasarana umum, seperti pasar, sekolah, dan puskesmas.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma'arif menargetkan penanganan Sinabung akan selesai pada Desember tahun ini. Untuk tahap pertama, relokasi untuk 370 kepala keluarga akan selesai pada Agustus.

BNPB juga mendapat instruksi dari Presiden untuk segera membentuk Tim Percepatan Penanggulangan Korban Bencana Erupsi Gunung Sinabung dengan anggota lintas kementerian dan lembaga serta melibatkan kepala daerah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P di Pilkada DKI 2024 Ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P di Pilkada DKI 2024 Ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com