Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pernikahan Gibran-Selvi, Jokowi Kurang Tidur

Kompas.com - 11/06/2015, 00:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengaku kurang tidur. Kondisi itu terjadi jelang acara pernikahan putra sulung, Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda, Kamis (11/6/2015) besok.

"Semalam itu (Rabu malam) tidur cuma tiga jam," Jokowi bercerita kepada wartawan usai acara midodareni di kediamannya, Jalan Kutai Utara, Banjarsari, Solo, Rabu (10/6/2015) malam.

Jokowi mengaku turut sibuk mengurus 'tetek bengek' pernikahan sang sulung. Dia tidak menyebut secara rinci apa saja yang diurus oleh dirinya. "Ya pokoknya yang belum-belumlah," ujar dia.

Tidak hanya soal urusan pernikahan saja yang jadi penyebab Jokowi kurang tidur. Di tengah kesibukan itu, dia juga masih mengerjakan tugasnya sebagai kepala negara. Ada sejumlah dokumen yang dibaca lalu ditandatangani.

Jokowi mengatakan, Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto akan membawa sejumlah dokumen negara dari Jakarta untuk dianalisis dan ditandatangani. "Hari ini Sekab pulang ke Jakarta, besok bawa dokumen banyak lagi, belum dari Sekneg," ujar Jokowi.

Rangkaian acara pernikahan Gibran-Selvi itu dimulai dengan acara lamaran pada Selasa (9/6/2015), dan dilanjutkan dengan acara siraman. Pada Rabu kemarin, keluarga Gibran menyerahkan seserahan ke keluarga Selvi dilanjutkan dengan Midodareni.

Puncak acara, yakni akad nikah dan resepsi, akan digelar Kamis (11/6/2015) ini. Akad akan digelar pukul 09.00 WIB. Setelah itu akan dilanjutkan dengan resepsi yang digelar pukul 10.00 WIB. Akad dan resepsi sama-sama dilaksanakan di Graha Saba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com