JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Betti Alisjahbana mengatakan, pansel proaktif melakukan "jemput bola" untuk menjaring calon-calon kredibel dari berbagai instansi untuk mengikuti seleksi.
Betti mengatakan, cukup banyak pihak yang didekati oleh pansel untuk meminta rekomendasi sejumlah nama, termasuk Polri, kejaksaan, dan TNI.
"Kita minta nama-nama dari Polri, kejaksaan, dan para pemred juga kita ketemu. Latar belakang dari mereka yang kita jemput cukup banyak, termasuk TNI," kata Betti di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Namun, Betti enggan mengungkap siapa saja figur yang diajukan oleh sejumlah pihak tersebut. Selain itu, kedatangan pansel menemui pimpinan KPK juga meminta rekomendasi sejumlah nama yang dianggap memenuhi syarat mengikuti seleksi.
Namun, kata dia, pimpinan KPK belum mengajukan sejumlah nama yang direkomendasikan ikut dalam seleksi. (Baca: Ruki Ingin Pimpinan KPK ke Depan Berasal dari Internal)
"Kita juga minta nama dari Pak Ruki, siapa yang baik untuk didorong ikut dalam seleksi. Pak Ruki mau pikir-pikir dulu, memikirkan nama yang diberikan," kata Betti.
"Nanti malam juga kita ketemu berbagai kelompok yang kita anggap dapat membantu mengidentifikasi calon-calon yang potensial. Kita dorong mereka untuk ikut seleksi," ujar dia. (Baca: Pansel Sebut Polri Setuju Masa Lalu Pimpinan KPK Tak Diungkit Saat Menjabat)
Pendaftaran calon pimpinan KPK berlangsung pada 5-24 Juni 2015. Selanjutnya, pansel akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan masukan atas nama-nama pendaftar pada 27 Juni-26 Juli 2015. (Baca: Sebanyak 17 Orang Mendaftar Seleksi Calon Pimpinan KPK)
Pansel akan menyeleksi dengan tes pembuatan makalah hingga tes wawancara. Sebanyak delapan nama akan dipilih dan kemudian diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2015.
Presiden akan meneruskan nama-nama itu ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.