Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Minta Dilibatkan dalam Pemilihan Panglima TNI

Kompas.com - 08/06/2015, 13:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Komisioner Komisi Nasional Hak Azasi Manusia Natalius Pigai meminta Presiden Joko Widodo untuk melibatkan Komnas HAM dalam memilih Panglima TNI baru. Natalius menilai lembaganya ingin menjaga keberadaan militer agar tidak sampai terlalu jauh masuk ke ranah sipil.

"Komnas HAM minta Presiden harus melibatkan Institusi kami dalam menyeleksi Panglima TNI," ujar dia dalam pernyataan tertulis yang diterima, Senin (8/6/2015).

Natalius mengatakan, akhir-akhir ini keterlibatan TNI di ranah sipil mulai terasa. Salah satunya peran militer dalam pemberantasan terorisme di Poso, yang seharusnya menjadi ranah kepolisian. (baca: Akan Buka Latihan TNI, Moeldoko Minta Jaringan Santoso Menyerah)

Selain itu, TNI juga dikerahkan dengan penggunaan pesawat tempur F-16 dan Kapal perang Angkatan Laut dalam pelaksanaan eksekusi mati beberapa waktu lalu. (baca: Soal Calon Panglima TNI, Moeldoko Akan Beri Saran ke Jokowi)

"Ini sebuah kecenderungan masuknya TNI ke wilayah sipil yang bertentangan dengan prinsip reformasi di mana militer kembali ke barak. Memang kita juga akui bahwa negara membutuhkan peran TNI selain perang, tapi harus berdasarkan undang-undang perbantuan misalnya tim rescue bencana," kata Natalius.

Dia juga menilai militer saat ini mendapat sokongan Presiden dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Di dalam peraturan itu, ada peranan TNI melalui strategi keamanan integratif dalam pembangunan. (baca: Wapres: Tidak Ada Ketentuan Giliran Panglima TNI)

"Maka Komnas HAM berkepentingan agar dilibatkan dalam penunjukan Panglima TNI demi menjaga agar kedigdayaan sipil adalah amanat reformasi yang tetap dijaga," ujar dia.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko akan memasuki masa pensiun pada 8 Juli. Dia sudah memimpin TNI sejak 30 Agustus 2013 setelah diangkat Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com