Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada, Mahkamah Partai, dan Islah...

Kompas.com - 23/05/2015, 16:00 WIB

 

Hukum

Islah juga menjadi lebih relevan untuk dibicarakan ketika ajang pemilu kepala daerah secara serentak sudah di depan mata. Terlebih, hingga dua bulan sebelum pendaftaran peserta dibuka pada Juli mendatang, belum ada kata sepakat dari dua kubu terkait siapa yang lebih berhak mengikuti pilkada.

Proses di pengadilan sejauh ini menjadi tumpuan. Majelis hakim akhirnya didesak untuk segera memutuskan.

Seandainya ada putusan yang berkekuatan hukum tetap sebelum Juli 2015 pun, dampaknya belum tentu positif bagi Golkar dan kader mereka yang akan mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Hal ini tentunya juga akan dipertimbangkan oleh parpol lain yang hendak berkoalisi dengan Golkar dalam menghadapi pilkada serentak.

Mengapa? Karena perseteruan yang telanjur merembet ke daerah dalam bentuk musyawarah daerah (musda) juga telah "membelah" para kader Golkar di daerah.

Ketika salah satu kubu Golkar dimenangkan oleh pengadilan hingga memperoleh tiket untuk melaju di pilkada, belum tentu kader Golkar di suatu daerah—dari kubu lain—akan sepenuhnya mendukung calon itu.

Kondisi ini tentu telah dipikirkan matang-matang oleh kubu Munas Bali dan Munas Jakarta. Sikap mau menang sendiri hanya akan menjerumuskan Partai Golkar.

Kini, masih ada waktu bagi kedua kubu di Golkar untuk menggelar islah demi pilkada Desember mendatang. Demi kepentingan Golkar yang lebih luas, langkah ini perlu dipikirkan.

Apabila kedua kubu bisa sepakat untuk islah, segeralah islah tanpa ditunda-tunda. Kemudian, belajar dari praktik pada masa kepemimpinan Akbar Tandjung, gelar konvensi Golkar di tingkat daerah untuk mendapatkan calon kepala daerah terbaik.

Dengan cara ini, Golkar bisa berperan optimal dalam pilkada, bahkan untuk bangsa. Ini karena baik disadari maupun tidak, dua kubu yang saat ini ada di Partai Golkar sama-sama mempunyai pengikut jempolan yang masing-masing menjadi bintang di daerah asalnya. (HARYO DAMARDONO)

* Artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Mei 2015 dengan judul "Pilkada, Mahkamah Partai, dan Islah...".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

Nasional
2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

Nasional
Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Nasional
Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Nasional
Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Nasional
Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Nasional
Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, 'Insya Allah'

Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, "Insya Allah"

Nasional
Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Nasional
BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

Nasional
Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Nasional
Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Nasional
Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Nasional
DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

Nasional
Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com