Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pendapat Pakar Hukum Pidana yang Ikut Serta dalam Gelar Perkara BG

Kompas.com - 19/05/2015, 16:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar hukum pidana Chairul Huda membenarkan bahwa dirinya diikutsertakan dalam gelar perkara dugaan gratifikasi Komjen Budi Gunawan di gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Chairul mengatakan, gelar perkara tersebut dipimpin oleh Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Victor Edison Simanjuntak.

Dalam gelar perkara itu, Chairul memberi kesimpulan. "Kesimpulan saya, Bareskrim tidak bisa buka kembali berkas yang diserahkan dari KPK karena sudah dinyatakan tidak sah oleh putusan praperadilan," ujar Chairul melalui pesan singkat, Selasa (19/5/2015).

Chairul mengatakan, tidak ada berkas yang berisi hasil penyelidikan KPK yang bisa dijadikan dasar perkara tersebut kembali diusut. Chairul menilai KPK tidak profesional dalam menetapkan Budi sebagai tersangka, karena tidak memiliki dasar yang kuat.

"Bahkan, setelah ada penetapan tersangka, baru ada pemeriksaan beberapa saksi dari bank. Itu pun hanya berisi konfirmasi adanya transaksi keuangan. Sama sekali tidak ada pemeriksaan terhadap pentransferan atau untuk apa transfer itu dilakukan," ucap dia.

Dalam gelar perkara tersebut, lanjut Chairul, dipertimbangkan juga pendapat jaksa peneliti dari Kejaksaan Agung yang dituangkan ke dalam berkas setebal 15 halaman bahwa penyidikan perkara Budi oleh KPK sama sekali tidak memiliki dasar penetapan sebagai tersangka.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso mengatakan bahwa pihaknya telah menggelar perkara gratifikasi Budi Gunawan secara internal. Hasilnya, perkara itu tidak laik ditingkatkan statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Namun, Buwas menyatakan bahwa gelar perkara internal saja tidaklah cukup. Buwas ingin gelar perkara Budi dihadiri juga oleh penyidik yang mengusut perkara itu pertama kali, yakni KPK, PPATK dan sejumlah ahli hukum.

"Kami maunya jangan diputuskan sendirian. Kan gelar sebelumnya internal. Enggak bisa begitu. Harus lengkap," ujar Buwas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com