Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Berbelasungkawa Terhadap Kecelakaan Helikopter di Pakistan

Kompas.com - 09/05/2015, 14:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan ungkapan bela sungkawa atas kecelakaan helikopter yang mengangkut diplomat asing, termasuk dari Indonesia, di Pakistan.

"Kita berduka cita atas kecelakaan tersebut, apalagi termasuk Ibu Dubes kita meninggal dunia. Tentu yang namanya kecelakaan, kita pasti berdoa," kata Wapres usai menghadiri "Donor 1.000 Kantong Darah dari Tuna Netra" di Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/5/2015).

Wapres telah menerima laporan, baik dari jajarannya maupun dari Pakistan, terkait kecelakaan tersebut. Menurut Kalla, berdasarkan informasi yang diterimanya, kecelakaan itu bukan disebabkan oleh serangan dari kelompok Taliban.

"Sudah (dikonfirmasi) kalau itu tidak (ditembak oleh Taliban). Pakistan mengatakan melalui Menlu-nya bahwa itu tidak demikian," katanya.

Sementara itu, Atase Pertahanan Pakistan untuk Indonesia Kolonel Muhammad Shahid Siddeeq kepada Antara di Jakarta juga menyampaikan ungkapan bela sungkawa atas kecelakaan tersebut.

"Innalillahi wa innailahirajiun, kami turut berduka atas meninggalnya istri dubes RI untuk Pakistan yang menjadi kecelakaan helikopeter tersebut," kata Siddeeq.

Dia mengatakan saat ini Pemerintah Pakistan sedang menyelidiki penyebab kecelakaan helikopter yang mengangkut rombongan tamu diplomat asing di Pakistan.

Satu, dari empat helikopter yang mengangkut rombongan diplomat di Pakistan, mengalami kecelakaan pukul 11.45 waktu setempat hingga mengakibatkan empat orang meninggal dunia.

Keempat korban tewas tersebut adalah istri Dubes RI Herry Listyawan, Dubes Filipina, Dubes Norwegia dan istri Dubes Malaysia untuk Pakistan.

Sedangkan Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhammad terluka akibat kecelakaan tersebut.

Rencananya, rombongan tersebut berkunjung ke daerah utara Pakistan atas undangan dari Kementerian Luar Negeri Pakistan.

Rombongan yang terdiri dari 32 duta besar negara asing beserta pasangan, dan 25 orang lainnya, diberangkatkan dengan menggunakan empat helikopter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com