Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/05/2015, 17:02 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti membuka peluang untuk tidak menahan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Hal itu dimungkinkan apabila dalam proses rekonstruksi Novel bersikap kooperatif.

Badrodin mengatakan, Novel telah ditangkap penyidik Bareskrim Polri sejak Jumat (1/5/2015) dini hari pukul 00.30 WIB. Penangkapan tersebut merupakan tindak lanjut atas petunjuk yang diterima Polri dari Kejaksaan Tinggi Bengkulu.

"Kita upayakan diselesaikan pemeriksaannya 1x24 jam, sehingga tidak perlu dilakukan penahanan," kata Badrodin di Mabes Polri.

Badrodin mengungkapkan, setidaknya ada dua petunjuk yang diberikan Kejati Bengkulu kepada Polri. Pertama, Polri diminta melengkapi berkas yang masih kurang.

Kedua, Kejati Bengkulu meminta agar Polri menggelar rekonstruksi dengan menghadirkan Novel secara langsung. Kini, Novel telah diterbangkan ke Bengkulu untuk menjalani proses rekonstruksi tersebut.

Sedianya rekonstruksi itu akan dilangsungkan sekitar pukul 19.00 WIB dengan dihadiri oleh pihak kejaksaan. Sementara itu, kuasa hukum Novel, Muhammad Isnur mengatakan, hingga kini belum mengetahui jika Novel diterbangkan ke Bengkulu.

Menurut dia, tindakan Polri yang melakukan rekonstruksi tanpa memberi tahu kuasa hukum merupakan sebuah bentuk pelanggaran.

"Kuasa Hukum dan Keluarga sama sekali tidak diberitahu. Ini adalah bentuk pelanggaran terhadap KUHAP, UU Bantuan Hukum, Peraturan Kapolri No. 14/2012, Peraturan Kapolri No 8/2009," kata Isnur dalam pesan singkat yang diterima awak media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com